BAGI penggemar sepak bola, apalagi penggemar Liga Eropa, subuh itu akan dikenang sebagai sejarah.
Ialah subuh di bulan Agustus 2020. Ialah subuh ketika Bayern Munich dan Barcelona bertarung untuk saling menyingkirkan dalam babak UEFA Champion League, Knock Out Games.
Malam itu beberapa rekor diciptakan sekaligus. Rekor yang mungkin butuh puluhan tahun untuk dipecahkan kembali. Setidaknya ada empat rekor yang pecah.
Pertama, rekor jumlah goal dalam sejarah UEFA Champion League sejak berdiri tahun 1955. (1)
Pertama kali dalam babak knock out games, sebuah club menjebolkan gawang lawan sebanyak 8 kali. Ini hanya terjadi di subuh itu, subuh waktu Indonesia, 15 Agustus 2020.
Bayern Munich ve Barcelona: 8 versus 2.
Kedua, ketiga dan keempat, itu rekor kebobolan Barcelona. Pertama kali sejak tahun 1949, Barcelona dikalahkan dengan kebobolan di atas 7 goal. Juga pertama kali sejak tahun 1951, Barcelona dikalahkan dengan selisih 6 goal. Juga pertama kali dalam sejarah sejak 1946, Barcelona kebobolan 4 goal di babak pertama.
Apa yang terjadi dengan Barcelona? Apa yang terjadi dengan Lionel Messi?
Apakah ini awal dari akhir karir gemilang sang superstar Lionel Messi? Apakah ini juga awal peremajaan total pemain Barcelona agar kembali kompetitif dalam kejuaraan internasional.
Jawaban paling sederhana dengan melihat pemain utama Barcelona. Lihatlah Messi, Suarez, Busquets, Vidal, Pique. Apa kesaman lima pemain ini? Kelimanya sudah berusia 33 tahun. Kecuali Busquets yang 32 tahun.
Untuk olah raga sepak bola yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan, usia 32-33 tahun itu sebuah tanda. Itu tanda awal dari akan datangnya akhir.
Teknik bola boleh semakin matang, tapi usia memakan stamina.
-000-
Subuh itu, subuh berlangsungnya pembantaian dunia sepak bola, saya membaca kembali sejarah sepak bola.
UEFA Liga Champion adalah Liga paling prestisius dalam sejarah klub Dunia. Walau pesertanya dari Eropa, namun klub terbaik dunia masa kini, dan pemain terbaik dunia zaman ini, memang berputar di Eropa.
Hingga tahun 2020, kejuaraan UEFA Liga Champion sudah berlangsung lebih dari 60 kali. Sejauh ini, Real Madrid menjadi klub yang paling sering juara. Klub ini juara 13 kali. (2)
Klub kedua yang paling sering juara adalah MIlan. Tapi prestasi juaranya hanya separuh dari Madrid: 7 kali. Liverpool juara 6 kali. Bayern Munich, Barcelona sama sama pernah juara 5 kali.
Bayern Munich di tahun 2020 sangat perkasa. Real Madrid di tahun ini tersingkir. Juga Barcelona, dan Liverpool di tahun ini tersisih.
Tapi jika kita menilai prestasi sepanjang sejarah, di antara semua klub sepak bola itu, klub bola mana yang terbesar? Apa kriterianya?
-000-
Saya teringat riset yang pernah saya lakukan di tahun 2016. Siapakah the Beatles dalam club sepakbola sepanjang sejarah? Riset ini dimuat banyak media saat itu.
Tentu saja sejak tahun 2016, sudah banyak data yang berubah. Tapi hanya untuk menyegarkan ingatan, saya paparkan kembali hasil riset itu. Dengan catatan, ini data hanya hingga tahun 2016 saja.
Saya membuat metode penilaian dengan mempertimbangkan tiga hal.
Pertama, menentukan lima kriteria paling sah untuk mengukur kehebatan masing-masing klub bola. Kriteria ini harus terukur, dan bisa diperbandingkan.
Yakni jumlah trofi yang pernah dimenangkan dalam sejarah. Juga jumlah kemenangan dalam kompetisi bersama tingkat regional yang paling prestisius. Juga jumlah kemenangan dalam liga nasional utama di negara masing-masing.
Karena klub bola ini menyangkut industri bisnis, penting pula diteliti aset ekonomi dari masing-masing klub. Penting juga kriteria jumlah fans klub di seluruh dunia.
Kedua, memberikan bobot dan skor bagi lima kriteria tersebut. Apakah masing-masing kriteria diberi nilai sama ataukah ada kriteria yang diberi bobot lebih? Jika ada kriteria yang lebih besar scorenya, yang mana dan mengapa.
Saya memutuskan untuk memberikan nilai yang sama kepada semua lima kriteria itu. Memberikan bobot berbeda justru akan menambah kontroversi.
Setiap kriteria kita pilihkan lima klub terbesar berdasarkan data yang ada.
Klub di ranking 1 mendapatkan nilai 5.
Klub di ranking 2 mendapatkan nilai 4.
Klub di ranking 3 mendapatkan nilai 3.
Klub di ranking 4 mendapatkan nilai 2.
Klub di ranking 5 mendapatkan nilai 1.
Jika tak masuk lima besar, klub itu mendapatkan nilai 0.
Sebuah klub misalnya bisa saja ranking 1 untuk kriteria pertama dan mendapatkan nilai 5. Namun klub itu tidak masuk lima besar untuk kriteria kelima dan mendapatkan nilai 0.
Tapi bagaimana membandingkan klub untuk kriteria juara di liga nasional masing-masing? Bukankah lamanya usia kejuaraan di setiap negata itu berbeda?
Aneka klub di negara yang berbeda tetap bisa diperbandingkan dengan melihat prosentase kemenangan dibagi total jumlah liga nasional.
Dengan demikian, prosentase kemenangan Juventus di Liga Italia tetap bisa dibandingkan dengan prosentase kemenangan Manchester United di Liga Inggris. Prosentase kemenangannya yang diperbandingkan.
Ketiga, membatasi penilaian pada klub sesuai dengan ketersediaan data untuk diperbandingkan. Saya membatasi diri menilai klub yang bermain di Eropa saja.
Bahkan lebih sempit lagi hanya di empat negara utama yakni Spanyol, Inggris, Jerman dan Italia. Hanya di empat negara itu pemain terbaik dan termahal dunia bermain.
Hanya liga kompetisi bola di empat negara itu pula perhatian dunia melalui televisi paling banyak terjadi.
Asumsi yang digunakan, klub terbaik di Liga Eropa dan di empat liga negara tersebut pastilah juga terbaik di dunia.
Inilah ranking untuk lima kriteria tersebut, hasil riset, hingga tahun 2016 saja. Untuk sampai tahun 2020, tentu perlu diupdate datanya.
A. Paling banyak memenangkan trofi dan skornya, sampai tahun 2016.
– Barcelona 90 trofi (skor 5)
– Real Madrid 83 trofi (skor 4)
– Bayern Munchen 65 trofi (skor 3)
– Manchester United 63 trofi (skor 2)
– Juventus 60 trofi (skor 1)
B. Paling banyak memenangkan Liga Champion Eropa dan skornya, (sampai tahun 2016)
– Real Madrid 11 kali (5)
– Milan 7 kali (4)
– Bayern Munchen 5 kali (3)
– Barcelona 5 kali (2)
– Liverpool 5 kali (1)
C. Paling banyak memenangkan liga domestik,
– Real Madrid, 32 kali dari 85 kejuaraan: 37 persen (5)
– Juventus 32 kali dari 112 kejuaraan: 28, 57 persen (4)
– Barcelona 24 kali dari 85 kejuaraan: 28, 23 persen (3)
– Manchester United 18 kali dari 70 kejuaraan: 25 persen (2)
– Bayern Muchen: 26 kali dari 112 kejuaraan: 23 persen (1)
D. Nilai aset ekonomi klub,
– Real Madrid USD 3.650 miliar (5)
– Bayern Munchen USD 3.560 miliar (4)
– Manchester United USD 3.320 miliar (3)
– Barcelona USD 2.680 miliar (2)
– Arsenal 2.020 USD miliar (1)
E. Jumlah fans klub di seluruh dunia,
– Barcelona 100,9 juta (5)
– Real Madrid 99,8 juta (4)
– Manchester United 70,89 juta (3)
– Chelsea 48,7 juta (2)
– Arsenal 39 juta (1)
Setelah data dikuantifikasi selanjutnya menghitung skor dari lima kriteria itu dan membuat ranking,
– Real Madrid 4+ 5+ 5+5+ 4 = 23
– Barcelona 5+ 2+3+2+ 5 = 17
– Bayern Munchen 3 + 3+ 2+4+0: 12
– Manchester United 2+0+2+ 3+3= 10 -Juventus 1 + 0+4+ 0+0= 5
Maka dapat disimpulkan lima klub terbesar dunia adalah Real Madrid dengan skor 23, Barcelona dengan skor 17, Bayern Munchen dengan skor 12, Manchester United dengan skor 10, dan Juventus dengan skor 5.
Walau di tahun 2020, Bayern Munich menggilas Barcelona 8:2, secara sejarah, Barcelona lebih besar dibandingkan Bayern Munich.
Dan klub bola terbesar sepanjang sejarah, the Beatles untuk klub sepakbola, masih Real Madrid.
Demikianlah saya menutup subuh itu, subuh pembataian Bayern Munich atas Barcelona, dengan data sejarah yang lebih lengkap***
Oleh: Denny JA Founder Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
Discussion about this post