UNIVERSITAS Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil mendapatkan bantuan dana hibah Transfer Kredit Internasional Tahun 2020 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud.
Program ini merupakan program ambil kredit internasional, yang tiap tahun diselenggarakan oleh Kemendikbud, meskipun tahun 2020 ini metodenya menjadi secara daring karena pandemi Covid-19.
Program ini bertujuan untuk mendukung kebijakan Kampus Merdeka Program Merdeka Belajar dari Kemendikbud.
Berdasarkan surat keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal dengan nomor 1873/E2/TU/2020, tanggal 20 Agustus 2020, ada 54 perguruan tinggi penerima bantuan dana tersebut.
Dan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta adalah salah satunya yang akan melaksanakan program ini selama satu semester atau 6 bulan terhitung dari bulan September 2020 sampai Januari 2021.
Adapun bantuan dana tersebut nantinya akan dialokasikan untuk 7 mahasiswa dari berbagai prodi (program studi) terpilih, yang sebelumnya sudah menjalin kerja sama dengan universitas mitra di luar negeri.
Ke tujuh mahasiswa tersebut adalah Nur Akhidah Khalimatussa’ Diyah (S1 Bahasa dan Sastra Arab Prodi Bahasa dan Sastra Arab) bekerjasama dengan Universiti Malaya (UM) Malaysia.
Ria Nur Widiati dan Tenry Reski Wahyu, keduanya S1 Sastra Inggris bekerjasama dengan Universiti Teknologi MARA Malaysia (UiTM).
Khafidz El-Faqihani (S1 Pendidikan Bahasa Inggris) bekerjasama dengan Universiti Teknologi MARA Malaysia (UiTM).
Zidny Ma’ruf (S2 Pendidikan Bahasa Inggris) bekerjasama dengan Universiti Saint Anthony Filipina (USANT). Disusul Innes Yonanda dan Nora Devi Irianjani, keduanya S2 Psikologi Profesi, bekerjasama dengan Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) dan University of Philippines Manila.
Seperti dikatakan Ida Puspita, SS, MA.Res, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD sekaligus Koordinator Program, kali ini UAD Yogyakarta kembali dipercaya untuk mendapatkan bantuan dana Program Transfer Kredit Internasional Belmawa tahun 2020.
Katanya, UAD Yogyakarta telah mendapatkan bantuan dana sejenis ini sejak tahun 2009 lalu. “Sebagai salah satu wujud komitmen UAD untuk menjadi universitas yang diakui di level internasional,” terangnya, Kamis (27/8/2020).
Di usianya yang sudah lebih setengah abad, UAD Yogyakarta menorehkan sejumlah prestasi di bidang akademik ataupun nonakademik.
Selain International Credit Transfer (ICT), UAD Yogyakarta juga banyak mendapatkan dana hibah untuk mengirimkan mahasiswanya ke luar negeri dari berbagai program, seperti AIMS (Asian International Mobility for Students).
“Semua itu dilakukan sebagai wujud dari visi UAD menjadi perguruan tinggi yang diakui secara Internasional dan dijiwai nilai-nilai Islam,” papar Ida Puspita. (fan)
Discussion about this post