DI masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, keberlangsungan kehidupan kampus – terutama Perguruan Tinggi Swasta – tidak hanya dari SPP mahasiswa. Perlu ada banyak sumber pendanaan dan adanya unit bisnis serta unit usaha untuk menopang kehidupan kampus.
Tak terkecuali Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang memiliki banyak unit usaha untuk mendukung keberlangsungan kehidupan kampus.
“Unit usaha tersebut juga menjadi daya dukung kampus sehingga tidak semata-mata mengandalkan SPP mahasiswa,” kata Dr Muchlas, MT, Rektor UAD Yogyakarta, Jum’at (26/2/2021).
Menurutnya, dalam situasi pandemi Covid-19 yang sangat memprihatinkan ini, semua lini kehidupan juga terdampak. “Termasuk lembaga pendidikan,” tandasnya.
Bagi UAD Yogyakarta, kata Muchlas, hal itu tidak menjadi masalah. Karena sebelum pandemi Covid-19 sudah memiliki unit usaha yang menjadi penopang kehidupan kampus: SPBU, perusahaan kalibrasi, apotek dan rumah sakit.
“Selain juga hasil penelitian mahasiswa dan dosen serta karya kewirausahaan yang dapat menjadi proyek dalam hilirisasi produk kampus,” terang Muchlas, yang menambahkan karya nyata UAD bermanfaat bagi banyak orang.
Keberlangsungan kehidupan kampus sangat penting. Apalagi sebagai kampus swasta. Berkaitan hal itu, kata Muchlas, lembaga pendidikan swasta harus kreatif untuk menjaga keberlangsungannya.
“Perlu ada kreasi dan inovasi untuk menjaga keberlangsungan kampus, apalagi kampus swasta dengan pendanaan yang terbatas,” ungkap Muchlas.
Bagi Muchlas, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tidak bisa bergantung pada pihak lain. “Perlu kekuatan dari dalam dengan pengelolaan yang baik,” terang Muchlas.
Berkaitan UAD Yogyakarta yang membangun kampus 6 di Wates, Kulonprogo, Muchlas menjelaskan bahwa hal itu juga salah satu kreasi dan inovasi untuk mempermudah calon mahasiswa dari Kulonprogo dan Jawa Tengah sebelah selatan dan barat.
“Sebagai kampus urban kami berusaha mendekatkan diri dengan masyarakat,” katanya.
Dikatakan Muchlas, kedekatan dengan masyarakat menjadi kata kunci UAD Yogyakarta agar keberadaannya tidak asing lagi. (Fan)
Discussion about this post