PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah akan melakukan perbaikan jalan ruas Purwodadi-Klambu pada tahun 2022. Ini dilakukan untuk mengatasi lubang karena faktor alam dan padatnya lalu lintas pada ruas tersebut.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jateng Ali Huda mengatakan, pihaknya telah mengusulkan anggaran perbaikan ruas tersebut, meliputi penggantian beton yang terdapat banyak lubang. Namun demikian, selama menunggu perbaikan pihaknya tetap melakukan pemeliharaan jalan dengan cara menambal beton menggunakan aspal.
“Anggaran yang diusulkan sebesar Rp3 miliar, telah diprogramkan untuk ruas tersebut. Kondisinya sekarang sudah ditambal menggunakan aspal hotmix,” ujar Ali dikutip dari laman Pemda Jateng Selasa 3 Agustus.
Menurutnya, penggantian beton yang rusak pada ruas tersebut mutlak dilakukan. Pasalnya, ruas Purwodadi-Klambu cenderung tergenang air dan menyebabkan formasi jalan labil.
“Istilahnya pumping, air terjebak di bawah jalan kemudian dilewati kendaraan, sehingga menyebabkan jalan tidak stabil dan kemudian rusak,” paparnya.
Ditambahkan, berdasarkan data DPUBMCK Jateng panjang ruas jalan Purwodadi-Klambu (kondisi awal tahun 2021) adalah 27,840 km. Dari ruas tersebut, kondisi jalan baik sepanjang 26,740 km. Sedangkan kondisi jalan rusak sepanjang 1,100 km.
Telah Diaudit
Pada kesempatan itu, Ali juga menyanggah pemberitaan media online wartajavaindo yang memuat adanya dugaan markup pemeliharaan jalan. Pemberitaan bertempo 30 Juli 2021 itu, menyertakan foto jalan berlubang dan tergenang air.
Ali menjelaskan, foto tersebut diambil pada Mei 2021. Saat itu ada orang yang mengaku wartawan yang datang dan mengambil foto di ruas tersebut.
“Tidak benar itu sepihak. (Saat foto diambil) Perbaikan jalan itu dilakukan pada bulan Mei 2021. Sebelum perbaikan selesai ada yang ke situ dan memfoto. Kepala Balai kami telah menjelaskan dan mempersilakan yang bersangkutan datang keesokan harinya, namun yang bersangkutan tidak kembali lagi,” jelasnya.
Dijelaskan Ali, pada saat itu perbaikan ruas tersebut menggunakan bahan bekas galian aspal dengan cold milling machine (CMM) yg diremajakan.
“Penggunaan material dari sisa galian alat CMM, merupakan manajemen pemeliharaan di saat belum ada atau kurang tercukupinya material, pada paket pengadaan bahan terkontrak. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, di mana anggaran banyak direfokusing. Selain itu, kami menunggu cuaca bagus, kemudian baru ditambal dengan lebih permanen (hotmix). ” paparnya.
Di sisi lain, perawatan jalan yang dilakukan oleh Pemprov Jateng telah dilakukan audit oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
Ali mengucapkan terima kasih atas kritik yang disampaikan warga kepada DPUBMCK Jateng. Ia mengimbau warga tetap berhati-hati jika melewati ruas tersebut.
“Terima kasih atas atensi, saran serta masukan yang disampaikan masyarakat. Kami menyampaikan tetap berhati-hati berkendara. Mengingat perbaikan permanen ruas tersebut akan dilakukan pada tahun 2022. Namun, saat ini sudah ditangani dengan cara menambal ruas jalan tersebut dengan hotmix,” pungkas Ali. (daf/lia)