ANGKA kekerasan anak di Kota Yogyakarta tahun 2019 mencapai 101 anak dengan kategori penelantaran, pelecehan, roda paksa, dan pencabulan.
Untuk tahun 2020 ini menurun drastis mencapai 39 anak yang mengalami kekerasan antara keluarga dan orang lain di lingkungannya.
Keluarga dan lingkungan masyarakat memiliki peranan penting bagi tumbuh kembang anak. Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya anak mendapat perlindungan negara dari tindak segala kekerasan.
“Hal ini guna menjamin terlaksananya prinsip nondiskriminasi dan kepentingan terbaik bagi anak,” kata Sisruwadi, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Yogyakarta, ketika membuka pelatihan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta, Selasa (2/3/2021).
PATBM diharapkan dapat menjadi mitra Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memberikan perlindungan dan hak-hak mendasar kepada anak.
Perlindungan kepada anak menjadi perhatian bersama dimulai dari keluarga, masyarakat, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan termasuk lembaga dan institusi perlindungan anak.
Kegiatan yang diadakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Yogyakarta selama dua hari secara virtual ini, diharapkan mampu menjadikan masyarakat Kota Yogyakarta menjadi pribadi-pribadi yang unggul, memiliki inteligensia, kecerdasan dan berkepribadian yang berakhlak mulia.
Kegiatan pelatihan PATBM ini, ke depannya akan menjadi peran penting dalam memberikan perlindungan kepada anak. “Agar anak dapat berkembang, belajar, bermain, serta bersosialisasi di sekolah maupun di lingkungan masyarakat,” papar Sisruwadi.
Masih adanya kasus kekerasan di lingkungan masyarakat, sangat disayangkan. Dan, kasus ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah serta masyarakat untuk sama-sama saling berupaya mengimplementasikan perlindungan anak di Kota Yogyakarta.
“Adanya pelatihan ini diharapkan mampu menurunkan tingkat kekerasan dan menaikkan kualitas keluarga bagi masyarakat Kota Yogyakarta,” tambah Edi Muhammad, Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta.
Edi berharap, dengan adanya pelatihan ini perlindungan anak menjadi fokus kita bersama. “Untuk tetap solid dalam memberikan pencegahan dan respon cepat jika terjadi kekerasan di masyarakat,” katanya. (Fan)
Discussion about this post