MASAK itu sudah seperti stress healing. Dan memasak sudah seperti proses untuk menyembuhkan diri dari luka batin.
Begitu yang diungkapkan Prasasti Ananda Putri, mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Hal itu membuktikan bahwa berprestasi tidak harus sesuai dengan studi yang diampunya. Pengalaman dan keberanian untuk mencoba menjadi langkah awal Prasasti Ananda Putri untuk berprestasi dengan memanfaatkan peluang yang ada.
Kali ini, Prasasti Ananda Putri berhasil membawa piala juara pertama dalam ajang Cooking Competition Internasional Week of UAD.
Berawal dari masa peralihan dari offline ke online karena pandemi Covid-19, perempuan yang sering disapa Sasti ini mencoba mencari pekerjaan untuk mengisi hari-harinya.
Selain mengerjakan tugas sebagai mahasiswa, ia juga bekerja sebagai cook helper di bidang pastry. Meski tanpa latar belakang sebagai jurumasak, ia tetap menempuh pekerjaan itu. “Siapa tahu di masa depan, usaha makanan bisa menuntunnya ke arah menakjubkan,” kelakarnya.
Dari pekerjaan baru itu pula, Sasti berani mencoba mengikuti lomba di bidang makanan. Dukungan keluarga, sahabat serta chef di tempatnya bekerja, membuat perempuan itu semakin percaya diri.
Sasti termotivasi menjadi seperti chef di tempat kerjanya. Masih muda dengan umur 20 tahun, tapi sudah punya usaha sendiri. Ia manajer di coffee shop juga dan jago di france pastry.
Motivasi lain berasal dari keluarga dan sahabat yang selalu senang ketika Sasti memasak untuk mereka. Dan ide masak yang dipertaruhkan untuk lomba tersebut muncul setelah Sasti ikut makan di rumah temannya yang keturunan Tiongkok.
“Sapo tahu Chinese food simpel, tapi rasanya enak,” kata Sasti, Senin (29/3/2021).
Kemudian, Sasti hanya mengganti konsepnya itu dengan dibuat seperti masakan rumahan untuk makan siang. (Fan)