SEJAK dibukanya perbatasan antarnegara dengan diizinkannya penerbangan internasional, mahasiswa internasional UAD mulai berdatangan untuk mengikuti kelas secara luring.
Tahun 2022 ini, UAD menerima total 78 mahasiswa internasional, yang belajar di beberapa program studi. Di antaranya 40 total mahasiswa Tiongkok di UAD berasal dari 10 mahasiswa Guangxi University of Foreign Languages (GUFL) yang seluruhnya belajar di Program Studi Sastra Indonesia dan 30 mahasiswa Guangxi University for Nationalities (GXUN) yang 10 mahasiswa belajar di Program Studi Manajemen dan 20 mahasiswa belajar di Program Studi Sastra Indonesia dengan skema 2+2.
Selain itu, UAD juga menerima empat mahasiswa program regular dari Thailand sebanyak 3 mahasiswa, yang mendapatkan beasiswa dari UAD untuk belajar pada Program Studi Sastra Inggris dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan 1 mahasiswa jalur mandiri belajar di Program Studi Sastra Inggris.
Dari Malaysia, UAD menerima 4 mahasiswa Universiti Malaya pada Program Asian International Mobility for Students (AIMS) yang belajar pada Program Studi Bahasa dan Sastra Arab dan 28 mahasiswa dari beberapa universitas mitra UAD di Malaysia, Mesir dan Brunei Darussalam mengikuti short course yang tersebar di semua Program Studi di Fakultas Agama Islam.
Seperti beberapa tahun lalu, tahun 2022 ini UAD juga menerima 1 mahasiswa regular dari India yang akan belajar di Program Studi Manajemen.
Untuk pertama kali, UAD menerima 1 mahasiswa dari Nigeria yang akan belajar di Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif yang mendapatkan beasiswa Hafiz Qur’an dari UAD.
Mulai tahun ini, sesuai dengan peraturan pemerintah, UAD memberikan pilihan mahasiswa untuk bisa mengikuti kuliah secara luring dan atau daring. Sehingga mahasiswa asing mulai berdatangan sejak bulan September 2022.
Dari 78 mahasiswa, 20 mahasiswa sudah datang untuk mengikuti kelas secara luring. Mereka berasal dari Tiongkok, Malaysia, India dan Thailand. Dan 58 lainnya mengikuti kuliah secara daring.
Pada masa pandemi Covid-19, UAD tetap menerima mahasiswa yang internal, yang kuliah secara daring.
Ida Puspita, M.A.Res, Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri, menyampaikan rasa syukur karena keberadaan mahasiswa asing di UAD tidak pernah kosong. “Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19,” tandasnya.
Animo mahasiswa asing belajar di UAD tetap ada walaupun pembelajarannya dilakukan secara daring.
Dengan mulai dibukanya pintu penerbangan internasional karena pandemi Covid-19 mulai melandai di beberapa negara, mahasiswa internasional UAD yang memilih kuliah secara luring di kampus perlahan-lahan mulai meningkat kembali, meskipun masih ada sebagian mahasiswa asing yang memilih tetap berkuliah secara daring karena masih ada pembatasan dari negara mereka.
Program studi di UAD juga sudah banyak yang membuat kegiatan Summer Course berkredit baik secara online atau hybrid sehingga jumlah mahasiswa asing tetap ada selama masa pandemi. (Fan)
Discussion about this post