UNIVERSITAS Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta menyelenggarakan web seminar (webinar) dengan tema “Inovasi Pembelajaran Online di Masa Pandemi” melalui kanal YouTube UAD, Kamis (18/2/2021) lalu.
UAD Yogyakarta sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) senantiasa melakukan kolaborasi dengan berbagai bidang dalam memajukan kualitas pendidikan Indonesia.
Di masa pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19), peran guru dan tenaga kependidikan menjadi salah satu bidang yang terdampak. Dan, pola pendidikan normal yang biasa diterapkan itu, sekarang ini tidak bisa dilakukan lagi.
Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, mengatakan, pendidikan di masa pandemi Covid-19 ini mempunyai tantangan yang sangat besar.
Bagi Muchlas, pendidikan di masa pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran penting bagi guru, siswa dan orang tua untuk saling bekerja sama dalam mengupayakan pendidikan yang terbaik bagi peserta didik.
“Kejenuhan akan sistem pendidikan sekarang ini bukan hanya siswa yang merasakan, tapi juga guru dan orang tua,” kata Muchlas, yang menambahkan profesi guru Muhammadiyah bukan hanya sekadar tenaga pendidik yang bertujuan membuat siswa pintar, melainkan sebagai jalan berdakwah amar makruf nahi munkar.
Guru Muhammadiyah, dikatakan Muchlas, tidak semata-mata sebagai profesi saja. “Melainkan kita mengemban maksud dan tujuan Muhammadiyah,” ungkapnya.
Di masa pandemi Covid-19, sebagaimana dikatakan Muchlas, guru diperlukan menguasai metode pengajaran baru yang menyesuaikan dengan keadaan.
Menurutnya, guru Muhammadiyah di masa pandemi Covid-19 haruslah menjadi pribadi yang tangguh, kuat dalam menghadapi era baru serta pantang menyerah terhadap situasi dan kondisi.
Selain itu, guru Muhammadiyah juga harus memiliki jiwa adaptif dengan menyiapkan pembelajaran yang kratif dan inovatif. “Pembelajaran yang solutif dengan menguasai berbagai platform pembelajaran jarak jauh,” papar Muchlas.
Dikatakan Muchlas, hal itu penting dilakukan guru Muhammadiyah agar pendidikan tetap berjalan dan siswa tidak mengalami kejenuhan. (Fan)
Discussion about this post