MELALUI media Zoom Meeting, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta adakan pelatihan buku ajar, Jum’at (26/2/2021), diikuti civitas akademika di lingkungan FEB UAD Yogyakarta.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dosen dalam penyusunan buku ajar,” kata Dr Salamatun Asakdiyah, MSi, Dekan FEB UAD, yang menambahkan hal itu sebagai salah satu bagian dari fungsi tri darma dosen.
Dosen Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof Heru Kurnianto Tjahjono, mengatakan, dunia pendidikan saat ini selalu kalah cepat dengan perubahan yang terjadi di industri. “Khususnya dalam revolusi industri satu, dua dan tiga,” tandasnya.
Penulis buku-buku bidang manajemen ini mengatakan, saat ini sedang terjadi revolusi industri 4.0. “Dan kampus tidak boleh tertinggal kembali,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dikatakan Heru Kurnianto, dosen harus bisa menjadi akselerator mahasiswa atau next level lecture untuk unggul dalam revolusi industri 4.0.
Bagi Heru, secara teknis aplikatif dosen harus bisa berakselerasi dalam menghasilkan karya. “Termasuk buku ajar menyamai kinerja bidang lain dalam menghasilkan produk,” terang Heru lagi.
Dijelaskan Heru, menyusun buku ajar itu sebenarnya mudah setelah dosen mengetahui bagaimana cara dan metode dalam menyusun buku itu. “Ada dua aspek yang harus dioptimalkan dosen dalam menyusun buku itu, yaitu aspek hardskill dan softskill,” papar Heru.
Menurutnya, hasil pemikiran yang sudah tertuang dalam penelitian yang sudah dilakukan dosen adalah aspek hardskill yang bisa dimanfaatkan dalam menyusun buku.
Adapun aspek softskill yang harus dibangun untuk mendukung penyusunan buku ajar adalah positive mindset.
Dikatakan Heru, untuk mempersepsikan buku ajar itu tidak hanya memberi manfaat secara ekonomi. “Namun juga dapat memberi manfaat yang lebih luas bagi dosen dan pembaca buku,” papar Heru.
Dalam menyusun buku ajar, seperti disampaikan Heru Kurnianto, pertama kali kita tulis setiap pekerjaan dan pikiran. “Hal itu untuk memetakan alam pikiran penulis,” terangnya.
Heru mengingatkan agar hati-hati terhadap plagiarism atau berkaitan dengan moral hazard dosen.
Selain itu, Heru mengatakan bahwa membangun mindset perlu dilakukan. “Karena karya di bidang keilmuan ini akan meningkatkan derajat dosen,” tandasnya. (Fan)
Discussion about this post