Inilah Jogja
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran
INDEKS
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran
No Result
View All Result
Inilah Jogja
No Result
View All Result
Home Headline

Berebut Suara NU dan Perilaku Pemilih Santri

27 Oktober 2023
3 min read
0
Berebut Suara NU dan Perilaku Pemilih Santri

Nahdlatul Ulama. @ foto Int

BAGAIMANA perilaku pemilih seorang santri di masa kini, menghadapi Pilpres 2024? Seberapa besar seorang kiai mempengaruhi pola perilaku politik mereka? Seberapa banyak misalnya pengurus NU bisa membujuk mereka memilih sepasang capres- cawapres?

Pertanyaan ini harus kita uji dengan data, menggunakan dua pemilu presiden. Pertama, pilpres di tahun 2004 yang sudah selesai. Datanya bisa kita lihat di KPU. Kedua, pilpres di tahun 2024 yang kini sedang berproses.

Mengapa Pilpres 2004 kita pilih? Karena di momen tersebut, ketua umum PBNU itu Hasyim Muzadi menjadi salah satu pelaku utama pilpres. Ia menjadi calon wakil presiden bagi Megawati Soekarno Putri.

BACA JUGA

Move Leather, UMKM Asal Garut Kini Tembus Internasional

Batang Harus jadi Ekosistem, Bukan Sekadar Lokasi Industri

Pramono Targetkan Tiap RT Miliki 2 APAR

Ini datanya. Di putaran pertama Mega dan Hasyim mendapatkan dukungan 28,17% di Jawa Timur, ini wilayah yang menjadi lumbungnya NU. Sementara di wilayah yang sama, Jawa Timur, SBY- JK mendapatkan 35 3%. Perolehan SBY- JK lebih tinggi.

Di putaran kedua, Mega dan Hasyim mendapatkan 40,35%. Sedangkan SBY-JK mendapatkan 59,65%, di Jawa Timur, di lumbung suara NU.

Kita lihat di sini, bahkan ketua umum PBNU dan Megawati dikalahkan oh SBY- JK dengan selisih hampir 20%, di Jawa Timur, di pusat komunitas NU. Telak sekali marginnya.

Kini data yang sama berulang kembali. Menghadapi Pilpres 2024, Anies Baswedan memiliki tokoh NU sebagai wakilnya: Muhaimin Iskandar. Ganjar Pranowo memiliki wakilnya juga tokoh NU: Mahmud MD.

Sedangkan Prabowo Subianto, dan wakilnya: Gibran Rakabuming Raka, dua-duanya bukan tokoh NU, tidak berdarah NU seperti halnya Mahfud dan Muhaimin.

Bagaimana pilihan pemilih NU terhadap tiga pasang ini? Ini hasil survei LSI Denny JA, pada bulan September 2023. Di kalangan pemilih NU, Prabowo- Gibran mendapatkan 44 69%. Ganjar dan Mahfud mendapatkan 35,5%. Anies dan Muhaimin mendapatkan 15%.

Bagaimana menjelaskannya. Mengapa di komunitas pemilih NU, Prabowo dan Gibran itu bisa menang? Sebagaimana sebelumnya, SBY dan JK bisa menang di NU?

Kita pun masuk ke dalam dunia perilaku pemilik kaum santri. Ketika kita sebut santri dalam tulisan ini, itu sudah termasuk santri perempuan.

Tiga hal yang kini mempengaruhi perilaku pemilih kaum santri. Pertama, kini di para santri itu memiliki handphone di tangan. Itu yang membuat mereka punya akses informasi di luar dunia para Kiai. Mereka kini mempunyai sumber informasi lain.

Kedua, para santri pun semakin terekspos ke dunia luar yang begitu berbeda, begitu beragam. Dengan sendirinya, mereka kini bisa membanding-bandingkan. Pandangan para kiai atau pengurus NU hanya salah satu patokan saja.

ketiga, para santri sekarang ini punya begitu banyak informasi dan percakapan, dengan jendela dunia yang jauh lebih luas. Pandangan mereka sudah melampaui tembok pesantren.
Akibatnya, dalam perilaku politik mereka, dan pilihan pasangan capres- cawapres kini relatif mandiri.

Itu sebabnya, mengapa sekarang ini, tak hanya pedoman para kiai yang mempengaruhi perilaku pemilih mereka. Bahkan jika tokohnya, Sang Kiai itu sendiri, ikut menjadi capres atau cawapres, pun mayoritas pemilih NU juga tetap menimbang- menimbang.

Untuk komunitas NU yang total populasinya kini di atas 50 persen pemilih Indonesia, Anies menawarkan Cak Imin. Ganjar menawarkan Mahfud. Prabowo- Gibran menawarkan Dana Abadi Santri yang lebih diperluas.

Penulis: Denny JA Founder Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan konsultan politik

(daf/kus)

Tags: Denny JAPanemumu
ShareTweetSend

Related Posts

Relawan Prabowo Bagikan Ribuan Makanan Siang dan Susu Gratis
Headline

PDIP dan Tantangan Regenerasi

29 Maret 2025
Kemenangan Donald Trump Kabar Buruk bagi Perjuangan Kemerdekaan Palestina
Headline

Kemenangan Donald Trump Kabar Buruk bagi Perjuangan Kemerdekaan Palestina

7 November 2024
Saiful Anam, Anak Kampung yang Kenyang Tempaan Pendidikan
Headline

Menunggu Gebrakan Tim Reformasi Hukum Bentukan Mahfud MD

20 Juni 2023

Discussion about this post

Populer

  • Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Gratis di SMK Mandiri 02 & SMA Mandiri Balaraja Patut Dicontoh

    Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Gratis di SMK Mandiri 02 & SMA Mandiri Balaraja Patut Dicontoh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polda DIY Bongkar Penipuan Miliaran Rupiah Berkedok Perjalanan Umroh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Batang Harus jadi Ekosistem, Bukan Sekadar Lokasi Industri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PT Arka Daya Dhaksinarga Resmi Berdiri di Kawasan Industri Kulonprogo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polresta Yogyakarta Tutup Outlet 23

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

Move Leather, UMKM Asal Garut Kini Tembus Internasional

Move Leather, UMKM Asal Garut Kini Tembus Internasional

12 Mei 2025
Batang Harus jadi Ekosistem, Bukan Sekadar Lokasi Industri

Batang Harus jadi Ekosistem, Bukan Sekadar Lokasi Industri

11 Mei 2025
Pramono Targetkan Tiap RT Miliki 2 APAR

Pramono Targetkan Tiap RT Miliki 2 APAR

11 Mei 2025
Polisi Tangkap Pengamen Perusak Bus Primajasa

Polisi Tangkap Pengamen Perusak Bus Primajasa

11 Mei 2025
Polda DIY Ringkus 53 Tersangka dalam Operasi Pekat Progo 2025

Polda DIY Ringkus 53 Tersangka dalam Operasi Pekat Progo 2025

11 Mei 2025
Inilah Jogja

Semangat "Jogja Kembali". Menampilkan berbagai berita yang ada di Yogyakarta. Mencerdaskan masyarakat Yogyakarta melalui program membaca.

Kategori

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Indeks

© 2020 Inilahjogja

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran

© 2020 Inilahjogja