Ika Suciwati, alumni tahun 2019 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, lolos seleksi Australia Awards Scholarship 2020/2021.
Saat masih sekolah di SMA, Ika sudah dilatih debat oleh Furqanul Hakim, SPd, MPd.BI, yang kemudian merekomendasikan Ika Suciwati untuk kuliah di UAD Yogyakarta.
Mawapres Nasional (2019) itu lantas mendapat ucapan selamat dari Rektor UAD Yogyakarta Dr Muchlas, MT dan Dosen UAD Yogyakarta.
“Mohon doanya agar saya diberi kelancaran hingga keberangkatan dan menempuh studi nanti,” kata Ika Suciwati.
Perempuan asal Desa Tumpu Bolo, Bima, NTB, nantinya akan memperkenalkan Indonesia di mata dunia. Juga memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia di negeri orang.
Selain itu, dara tiga bersaudara kelahiran Kenanga, 5 Januari 1997 yang gemar membaca dan menulis serta berdebat ini, mampu meraih berbagai macam prestasi.
Bagi Intan Rawit Sapanti, MA luar biasa perjuangan Ika selama 2 tahun ini. “Alhamdulillah, selamat buat Ika,” kata Intan Rawit Sapanti.
Sedangkan Ida Puspita, MA.Res jadi teringat bagaimana perjuangan Ika untuk mendapatkan salah satu beasiswa bergengsi tersebut. “Tidak mudah sebenarnya. Keren sekali, Ika,” papar Ida Puspita.
Apalagi, di tahun sekarang ini, ternyata hanya 50 orang saja yang disaring. “Menurun jauh sekali,” kata Ida Puspita, yang menambahkan di angkatannya tahun 2010 yang diterima 300 orang dari 5.000 orang pendaftar.
Raden Muhammad Ali, Dosen PBI UAD Yogyakarta, menambahkan, PBI UAD telah mencetak ribuan lulusan yang tersebar di wilayah dan bidang yang beragam. “Jaringan alumni yang solid akan sangat membantu para lulusan PBI UAD dapat cepat terserap di dunia kerja,” kata Raden Muhammad Ali.
Seperti dijelaskan Danang Sukantar, MPd, Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa Bimawa UAD, Ika Suciwati menjadi salah satu dari 50 orang penerima beasiswa pemerintah Australia setelah bersaing dengan 6.021 pendaftar.
Perjuangan memang tidak mengkhianati hasil. “Semoga kelak lancar kuliahnya,” harap Danang Sukantar, Sabtu (16/1/2021).
Seperti disampaikan Ika Suciwati, yang pernah belajar di SMA Negeri 1 Bolo, Bima, NTB, apa yang telah diraihnya tersebut benar-benar butuh kesabaran dan usaha yang luar biasa.
“Untuk keseluruhan proses seleksinya saja kurang dari dua minggu lagi genap setahun,” kata Ika, yang ingat betul dulu excited membuat akun Oasis langsung sehari setelah pembukaan beasiswa.
Padahal, lanjut Ika, dulu belum dapat IELTS (International English Language Testing System) resmi. “Tapi yang penting yakin dulu saja,” ungkap perempuan millenial cerdas dari Sila Kenanga ini.
Dua minggu kemudian, baru Ika mengambil real test. Ternyata, dapat IELTS overall 7.0 di tes pertama. “Langsung saja saya sujud syukur dan semangat mencicil application forms,” kata Ika, yang menambahkan meski berkali-lali ditunda dan berada di ambang ketidakpastian.
Apa yang telah diraih Ika tersebut juga mendapat ucapan selamat dari temannya, M Iqwan Sanjani. “Selamat, Ika. You deserve it,” kata Muhammad Iqwan Sanjani, SPd, MSc, alumni PBI UAD yang meraih beasiswa program master di UK 2018-2020. (fan)
Discussion about this post