POLRESTA Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY masih menunggu hasil laboratorium forensik yang menyebabkan ratusan orang di Padukuhan Krasakan, Lumbungrejo, Tempel keracunan.
“Sampai saat ini masih menunggu hasil laboratorium forensik keluar,” kata Kapolresta Sleman Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo, Jumat 14 Febuari 2025.
Menurutnya, untuk penanganan (hukum) di Polresta hingga saat ini masih dalam penyelidikan.
“Adapun upaya yang telah dilakukan yakni melakukan pemeriksaan terhadap saksi sebanyak 8 orang,” urainya.
Dirinya menambahkan, pemeriksaan sample makanan ke laboratorium forensik dan pemeriksaan tempat-tempat yang diduga kuat ada kaitannya dengan kejadian tersebut juga telah dilakukan pihak kepolisian.
“Sampai saat ini ini masih menunggu hasil laboratorium forensik keluar,” urainya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Rizki Adrian mengungkapkan, sample makanan dalam acara hajatan pesta pernikahan di Tempel sudah di kirimkan ke laboratorium forensik di Semarang, Jawa Tengah.
“Kita sudah kirimkan sekitar dua hari yang lalu. Mudah-mudah dalam waktu 2 sampai tiga hari ini keluar hasilnya,” ucap Adrian.
Dirinya menambahkan, pengecekan terhadap sample makanan yang dilakukan pihak kepolisian dan Dinas Kesehatan berbeda. Meskipun, lanjutnya, sample makanan yang dikirimkan itu sama.
“Kalau laboratirium forensik itu yang diperiksa zat kimia. Kalau Dinas Kesehatan yang diperiksa adalah mikro biologi nya,” pungkas Adrian.
Hari ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, DIY dr Cahya Purnama mengatakan, hasil laboratorium sample makanan yang menyebabkan ratusan warga di Padukuhan Krasakan, Lumbungrejo, Tempel sudah keluar.
Hasilnya, tiga jenis makanan yang dihidangkan saat pesta hajatan pada Sabtu lalu positif terkontaminasi bakteri.
“Hasil pengujian sample terhadap seluruh makanan sudah dilakukan. Dari pemeriksaan ditemukan adanya cemaran Salmonella sp, Bacillus Cereus, dan Escherichia Coli,” katanya Jumat 14 Febuari 2025.
Menurut Cahya, berdasar hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peristiwa keracunan makanan diduga karena adanya kontaminasi tiga jenis bakteri itu.
“Apabila tidak segera ditangani memang bisa mengakibatkan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh akibat dari diare dan muntah yang terus-menerus,” pungkasnya. (fus/kar)
Discussion about this post