PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan rumah sederhana sehat tahan gempa untuk masyarakat komunitas pengrajin Gula. Konstruksi struktur rumah yang mampu menahan gempa hingga 9,4 SR ini dirakit/dibangun secara swakelola oleh masyarakat sendiri dalam komunitas di Desa Karangsari, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat meninjau pembangunan tersebut bagian dari program perumahan komunitas yang diselenggarakan Pemprov Jateng. Program ini telah ditingkatkan kualitasnya hingga mampu mengantisipasi gempa.
“(Pembangunannya) Ini kayak puzzle, tinggal nempel-nempelin. (Membangun) Kerangkanya hanya butuh waktu 10 jam untuk satu rumah. Jadi lebih efisien dalam tenaga kerjanya, juga tahan gempa,” kata Gus Yasin, pekan ini.
Ditambahkan pembangunan 28 rumah tahan gempa bagi komunitas pengrajin gula ini diinisiasi Pemprov Jateng melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim). Pada pembangunan ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng juga ikut berkontribusi.
“Karena ini nanti jadi komplek sendiri, kita dibantu dari Baznas untuk bikin musalanya. Semoga bermanfaat,” imbuhnya.
Terkait kualitas, Kepala Bidang Perumahan Disperakim Jateng, Wiharnanto, mengatakan pembangunan perumahan ini menggunakan teknologi dari Kementerian PUPR. Rumah tersebut menggunakan teknologi rumah unggul sistem panel instan (Ruspin).
Wiharnanto menegaskan, bantuan yang diberikan Pemprov Jateng hanya pada sisi bangunan, sedang tanahnya diupayakan sendiri oleh warga.
“Mereka mengadakan tanah sendiri. Membeli tanah sendiri secara iuran, kemudian setelah punya tanah minta bantuan ke kita (Pemprov Jateng) melalui Disperakim kabupaten. Kemudian kita bantu rumahnya, satu orangnya Rp35 juta,” paparnya. (jtg/zil)