PERTEMUAN antara Ketua umum partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuai banyak komentar, salah satunya Garda Demokrasi 98 (Gardem 98).
Anies, kata Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Garda Demokrasi 98 (Gardem 98) Yanwarinson Saragih alias Yosie, sudah dipusingkan dengan urusan hiruk pikuk Jakarta. Salah satunya, banjir yang dipastikan menjadi langganan tiap tahun.
Apalagi, Jakarta saat ini mengalami masalah berat lainnya yakni diurutan tertinggi se-Indonesia yang terpapar virus Covid-19.
“Kedatangan AHY ke Balaikota untuk bertemu dengan Gubernur Jakarta tidak menunjukan kewibawaan sebagai elit petinggi partai politik. Bahkan, bau aroma kencur jelas menurunkan pamornya dimata publik, kader, simpatisan dan pemilih militan partai Demokrat,” ujar Yosie Jumat 7 Mei 2021.
Dia mengatakan, Pilkada Jakarta masih jauh, buat apa Anies di Balaikota hanya untuk mendengar urusan curhatan politik dari AHY soal partai Demokrat yang sudah ada dua versi.
“Alangkah baiknya Anies mementingkan urusan menurunkan penyebaran virus Covid-19, memasifkan vaksinasi di Jakarta atau mencegah mudik lebaran dari pada mengkomentari masalah partai Demokrat yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan urusan Pemprov DKi Jakarta,” ujar Yosie.
Anies disarankan, bekerja dengan benar. Membenahi Jakarta, jangan terlalu banyak bermain politik. Masalah Jakarta lebih penting daripada urusan curhat AHY soal politik partai Demokrat.
Yosie menyarankan, agar AHY fokus untuk melakukan counter semua gugatan partai Demokrat versi KLB yang banyak dilakukan di beberapa propinsi.
“Dari pada bahas politik Pilkada Jakarta dan Pilpres yang masih jauh. Apalagi Demokrat tidak pernah mendukung Anies dalam Pilgub tahun 2017,” pungkasnya.
Kemarin Kamis 6 Mei 2021, AHY bertemu Anies Baswedan di Balaikota, Jakarta Pusat. Usai pertemuan, kepada para wartawan AHY menyebut pertemuannya dengan Anies tidak membahas terkait politik praktis.
Anies saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan AHY sendiri mengaku masih fokus memimpin Partai Demokrat.
“Artinya tidak ada pembicaraan soal politik praktis yang terlalu jauh, hanya ingin meyakinkan bahwa dalam situasi negeri yang membutuhkan kehadiran kita semua,” kata AHY. (jal/fia)
Discussion about this post