PEMERINTAH Kota Yogyakarta menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah dengan kapasitas penuh 100 persen secara bertahap. Penerapan itu mempertimbangkan prinsip kehati-hatian karena kondisi masih pandemi Covid-19.
Kegiatan PTM bertahap menuju 100 persen dimulai saat kegiatan belajar memasuki semester dua tahun ajaran 2021/2022 pada Senin 3 Januari 2022.
“Kami untuk penerapan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas seratus persen, secara bertahap. Kami terapkan kapasitas dua pertiga dulu yang mengikuti PTM secara bergantian,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori, Senin (3/12/2021).
Pemerintah pusat telah menerbitkan aturan surat keputusan bersama 4 menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Dalam SKB itu diatur PTM 100 persen dapat dilakukan pada sekolah di daerah yang ditetapkan sebagai daerah khusus atau berada di level PPKM 1 dan 2 serta capaian vaksinasi dosis lengkap pada tenaga kependidikan di atas 80 persen dan masyarakat lanjut usia di atas 50 persen.
“Secara vaksinasi guru sudah memenuhi syarat itu. Untuk vaksinasi usia 6-12 tahun ini masih terus berproses,” ujarnya.
Dia menyatakan penerapan PTM dengan kapasitas 2/3 itu diberlakukan dari jenjang SD, SMP SMA di Kota Yogyakarta selama sekitar 2 minggu. Dari segi jam pelajaran sudah dapat ditingkatkan maksimal 6 jam pelajaran dari sebelumnya maksimal 3 jam pelajaran atau 180 menit. Sedangkan untuk TK akan dikoordinasikan.
“Ini baru uji coba menuju 100 persen pembelajaran tatap muka. Kami akan evaluasi selama dua minggu. Kalau sudah bagus maka kami tingkatkan pembelajaran tatap muka menjadi seratus persen,” terang Budi.
Pihaknya meminta sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan menaati daftar periksa terkait pelaksanaan PTM. Jika selama dua minggu berjalan bagus, lanjutnya, maka diharapkan PTM bisa mencapai kapasitas 100 persen.
Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan Kota Yogyakarta menerapkan PTM dengan kapasitas penuh atau 100 persen secara bertahap karena mengedepankan kehati-hatian.
Setidaknya dimulai dengan kapasitas maksimal sekitar 70 persen. Di samping itu mengkondisikan para guru harus menyesuaikan kembali tata cara mengelola dan mengendalikan banyak siswa di masa pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Terus terang kita harus berhati- hati karena pandemi masih belum berakhir, meskipun kasus covid-19 di Yogyakarta terus turun dan pertumbuhan kasus rendah. Maka PTM seratus persen dilakukan bertahap,” ucap Heroe.
Menurutnya, dikutip laman Pemkot Yogyakarta, dengan jumlah siswa yang mengikuti PTM ditingkatkan otomatis harus ada peningkatan pengawasan, monitoring dan segala macam. Termasuk juga penambahan fasilitas yang memadai dan mencoba mengenali kondisi di lapangan sebelum PTM 100 persen betul- betul diterapkan. (tri/lus)