ILMU farmasi akan terus berkembang seiring dengan adanya perkembangan manusia, penyakit dan obat-obatan. “Oleh karena itu, lulusan farmasi akan selalu dibutuhkan,” kata Sariyanto, SIP, MM, mewakili Prof drh Aris Junaidi, Ph.D, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta, di depan wisudawan Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta.
Menurutnya, mahasiswa maupun alumni sebagai tenaga teknis kefarmasian mengemban tugas mulia. “Yakni untuk mengembangkan dan menemukan obat-obatan yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit manusia,” katanya.
Menghadapi era Revolusi Industri 4.0 disusul dengan Society 5.0, persaingan dalam dunia kerja akan semakin sengit dan ketat. “Sehingga kampus-kampus termasuk Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta harus membekali mahasiswa maupun alumninya dengan berbagai kemampuan khusus,” papar Sariyanto.
Bertahan hidup di tengah era Revolusi Industri 4.0, kata Aris, memerlukan kecakapan dan wawasan tentang hari ini dan esok. “Di mana era ini mengusung perubahan dalam segala sektor serta memuat tiga karakter utama, yakni inovasi, otomasi dan transfer informasi,” ungkapnya.
Inovasi mendorong semua lembaga, tidak terkecuali Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta, untuk ikut berlomba menyodorkan kreasi dan kebaruan.
Sementara otomasi, berpretensi mengurangi peran manusia untuk digantikan kecerdasan buatan. Selanjutnya, transfer informasi tengah berlangsung secara masif saat ini. “Sehingga implikasinya tatanan masyarakat semakin berpusat pada teknologisasi pada segala bidang,” katanya.
Wisuda dan pengambilan sumpah Tenaga Teknis Kefarmasian Angkatan X Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta Tahun Akademik 2021/2022 dilakukan Direktur AFI Yogyakarta apt. Andi Wijaya, S.Far, M.Far, Sabtu (15/10/2022).
Wisudawan terbaik adalah Wannu Suryanto (IPK 3,97), Dwi Marlina (IPK 3,94) dan Kartika Nurfahmi (IPK 3,92). Sedangkan peraih peringkat 6 Nasional Nilai Tertinggi UKTTK tahun 2022 adalah Nur Alfiyani.
Di depan apt Dra Henny Aprita R, MSi (Kepala Bapel Jamkessos Dinkes DIY), Burhanuddin, A.Md, Farm (Ketua Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia DIY), apt Dr H Tedjo Yuwono (Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Pusat Yogyakarta) serta apt Dr Drs H Abdul Karim Zulkarnain, M.Si (Badan Penyelenggara Harian Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta), Andi Wijaya mengucapkan selamat kepada 103 wisudawan atas keberhasilannya menyelesaikan studi di Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta.
“Sehingga dapat diwisuda dan diambil sumpahnya sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian serta siap melanjutkan petualangan kehidupan untuk meraih masa depan yang dicita-citakan,” kata Andi Wijaya.
Bagi Andi, tantangan ke depan tidak ringan karena di era Revolusi Industri 4.0 semuanya dituntut untuk melek teknologi dan informasi.
“Harus mampu mengkreasi pos-pos pekerjaan baru dan mengisi pos-pos pekerjaan yang strategis yang akan menentukan kemajuan bangsa dan negara Indonesia, khususnya di bidang kesehatan dan pelayanan kefarmasian,” papar Andi
Keunggulan tampak dari hasil perolehan uji kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) tahun 2022 secara Nasional yang dilaksanakan Panitia Nasional Uji Kompetensi Tenaga Kefarmasian Indonesia.
Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta meraih peringkat 1 Rerata Nilai UKTTK Regional IV DIY-Jateng, peringkat 3 Nasional Rerata Nilai UKTTK dan peringkat 6 Nasional Nilai Tertinggi UKTTK. (Fan)