DINAS Kesehatan Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta meminta masyarakat tetap waspada terhadap virus hepatitis misterius akut. Namun demikian, hingga saat ini belum ditemukan kasus hepatitis misterius akut di wilayah Kabupaten Sleman.
“Hingga saat ini Alhamdulillah di Kabupaten Sleman belum ditemukan. Begitu juga dengan di DIY saya kira juga belum ada,” kata Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Cahya Purnama saat ditemui dikantornya, Jumat 14 Mei 2022.
Meski belum ditemukan kasus itu, ia meminta masyarakat tetap waspada dengan cara menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Saya minta masyarakat tetap waspada dan tidak panik. Kuncinya adalah tetap menerapkan prokes dengan ketat dan sering mencuci tangan dengan sabun,” jelasnya.
Dikatakan Cahya, Dinas Kesehatan Sleman telah melakukan antisipasi guna menghindari virus yang menyerang anak-anak tersebut.
“Kami tetap melakukan antisipasi dengan cara mitigasi. Salahsatunya, dengan cara melakukan sosialisasi melalui website maupun media sosial milik Dinas,” ungkapnya.
Intinya, kata dia, kami tetap memberikan edukasi apa itu hepatitis dan bagaimana cara penularannya kepada masyarakat.
“Sekali lagi kuncinya adalah masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan ditambah lagi melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” urai Cahya.
Ia meminta sekolah yang telah memberlakukan belajar tatap muka 100 persen tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Untuk sekolah yang telah melakukan PTM monggo tetap dilanjutkan. Namun, kami minta tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Untuk anak didiknya, sebelum makan itu harus mencuci tangan menggunakan sabun. Membawa bekal makanan dari rumah itu lebih bagus dan jangan menggunakan alat makan secara bersamaan,” ucapnya.
Cahya mengingatkan, peran orang tua sangat penting dalam menghindari virus hepatitis misterius akut tersebut.
“Saya kira peran orang tua sangat penting. Karena hepatitis ini bisa berakibat fatal. Orang tua harus memberikan pemahaman agar anak-anaknya selalu menerapkan PHBS,” pungkas Cahya Purnama.
Ditemui terpisah, Patoni guru SD Negeri Keceme 1, Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Sleman mengatakan, pihak sekolah tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya virus hepatitis akut tersebut.
“Tentunya pihak sekolah tetap terus menerapkan aturan protokol kesehatan. Yang terpenting anak-anak harus membawa bekal makanan sendiri dari rumah,” kata Patoni.
Antisipasi pihak sekolah berikutnya, kata dia, melalui wali kelas juga telah diingatkan agar selalu memberikan himbauan kepada orang tua supaya senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
“Melalui wali kelas kemarin juga sudah disampaikan agar tetap menerapkan prokes dan tetap membawa bekal dari rumah,” demikian Patoni. (daf/zil)
Discussion about this post