Inilah Jogja
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran
INDEKS
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran
No Result
View All Result
Inilah Jogja
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Warga Kampar Berharap Keadilan atas Tanahnya

9 Maret 2021
3 min read
0
Warga Kampar Berharap Keadilan atas Tanahnya

DUGAAN korban mafia tanah menyeruak di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kali ini yang menjadi korban Mariatul Koptiah warga Desa Suram, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar.

Tangis Mariatul Koptiah pecah saat dirinya mengadukan hal yang menimpanya itu ke Ketua umum Aliansi Masyarakat Pencari Keadilan (AMPEK) Naldy Nazar Haroen SH dikantornya gedung Wannabe Cafe & Resto, Jalan K.H. Achmad Dahlan No.15, Gandaria-Kebayoran Baru, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 9 Maret 2021.

Maria Koptiah mengaku, menjadi korban mafia tanah yang diduga bekerjasama dengan oknum aparat desa setempat. Peristiwa terjadi saat Mariatul Koptiah membeli tanah dari tangan Rudi Pasaribu seluas 2 hektare dengan harga Rp 250 juta pada awal tahun 2017 lalu.

BACA JUGA

RS PKU Muhammadiyah Gamping Gelar Pelatihan BHD

Enam Penjabat Kepala Daerah Dilantik

Festival Pasar Baru 2023 Dibuka 29 September

“Saya membeli tanah itu dari Rudi Pasaribu dengan cara mencicil dari tahun 2017 hingga 2018. Alhamdulilah, kini pembayaran tanah itu sudah lunas,” ujar Mariatul Koptiah.

Mariatul mengungkapkan, setelah membayar pelunasan tanah itu dirinya mendapatkan Surat Keterangan Ganti Rugi atau SKGR dari desa setempat.

Entah kenapa, Mariatul Koptiah malah dilaporkan oleh Rudi Pasaribu ke Polres Kampar dengan tuduhan memalsukan tandatangan SKGR.

“Padahal surat SKGR itu saya peroleh dari kantor desa saya. Makanya saya bingung kenapa saya malah dijadikan tersangka oleh polisi. Seharusnya, yang menjadi tersangka adalah aparat desa setempat. Karena, saya hanya mendapat surat SKGR itu dari kantor desa,” ucapnya seraya meneteskan air mata.

Saat ini, Mariatul Koptiah berharap adanya keadilan dari aparat kepolisian. Karena, tegas Mariatul Koptiah, dirinya benar-benar sudah membeli tanah dengan cara mencicil dan menerima surat SKGR dari kantor desa.

“Saya hanya mencari keadilan. Saya hanya orang miskin dan berharap keadilan itu ada. Saya bingung harus mencari keadilan kemana lagi,” ungkapnya.

Ditempat yang sama Ketua umum AMPEK Naldy Nazar Haroen SH mengaku prihatin dengan peristiwa yang menimpa Mariatul Koptiah.

“Ini adalah bentuk ketidakadilan terhadap masyarakat. Hal ini membuktikan bahwa mafia tanah ada dimana-mana dan diduga telah bekerjasama dengan oknum pemerintahan,” terang Naldy Haroen.

Naldy berjanji akan melakukan pendampingan hukum terhadap Mariatul Koptiah.

“Dalam waktu dekat ini kami akan menempuh jalur hukum. Kita akan laporkan siapapun oknum pemerintah desa yang terlibat ke polisi. Jangan sampai masyarakat kecil menjadi korban. Padahal mereka telah jujur melakukan perbuatannya,” jelas Naldy Haroen.

Lebih lanjut dijelaskan Naldy, dirinya telah menghubungi melalui telepon Kapolres Kampar AKBP Muhammad Kholik terkait kasus yang menimpa Mariatul Koptiah

“Kami sepakat untuk mencari kebenaran dalam masalah ini. Kalau masih ada oknum-oknum yang bermain dalam masalah ini akan lansung menghadap Kapolri,” tegas Naldy.

Diungkapkan Naldy, peristiwa yang menimpa Mariatul Koptiah merupakan kejadian super aneh. Biasanya yang sering melakukan manipulasi dalam penjualan tanah adalah penjual.

“Sekarang ini malah pembeli yang di tuduh pemalsuan setelah dia membayar pelunasan harga tanah tersebut,” ujarnya.

Seharusnya, menurut Naldy, oknum Kepala desa yang di jadikan tersangka. karena semua surat-surat administrasi yang diperoleh Mariatul Koptiah di berikan oleh Kepala desa.

“Masyarakat yang sebagai pembeli hanya percaya sama Kepala desa. Kalau Kepala desa berkolaborasi dengan mafia tanah, maka masyarakat yang tidak berdaya akan selalu menjadi korban,” pungkas Naldy Haroen. (bid/kal)

Tags: AMPEKkamparmafia tanahMariatul KoptiahNaldy nazar haroen
ShareTweetSend

Related Posts

Anggota Wantimpres Prihatin Kasus Mafia Tanah Terjadi di Blora
Headline

Anggota Wantimpres Prihatin Kasus Mafia Tanah Terjadi di Blora

14 September 2023
Kasus Dugaan Mafia Tanah di Blora Terus Makan Korban!
Headline

Ketua umum Relawan Jokowi Diduga jadi Korban Mafia Tanah

31 Januari 2023
Kata Toni, Anggota DPRD Blora jadi Tersangka Tanggal 5 Desember
Headline

Kata Toni, Anggota DPRD Blora jadi Tersangka Tanggal 5 Desember

25 Desember 2022

Discussion about this post

Populer

  • Ratusan Sepeda Motor Terjaring Razia Langsung Tilang Ditempat

    Ratusan Sepeda Motor Terjaring Razia Langsung Tilang Ditempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Orang di Sleman Tewas Usai Ditusuk di Jalan Raya Seturan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anas Urbaningrum Hadiri Haul KH Ma’shum di Rembang, Jawa Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kontrakan di Sleman Dipasangi Garis Polisi, Diduga ada Kaitan dengan Kasus Mutilasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kompolnas Cek Ruang Tahanan Polres Blora

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

Jangan Sampai Proyek BTS jadi Legacy Buruk Bagi Jokowi

Menkominfo Diingatkan Hati-hati Kelola Anggaran Proyek Nasional Diakhir Pemerintahan

28 September 2023
Ini Tujuh Program Kerja Kejagung Tahun 2023

Kejagung Jangan Masuk Angin Tangani Korupsi BTS

28 September 2023
Karyawan Catering Bawa Kabur Motor Juragan Karena Istri Mau Melahirkan

Karyawan Catering Bawa Kabur Motor Juragan Karena Istri Mau Melahirkan

28 September 2023
Kompolnas Cek Ruang Tahanan Polres Blora

Kompolnas Cek Ruang Tahanan Polres Blora

27 September 2023
Jokowi Tekankan Pentingnya Jaga Persatuan Ditahun Politik

Jangan Sampai Proyek BTS jadi Legacy Buruk Bagi Jokowi

27 September 2023
Inilah Jogja

Semangat "Jogja Kembali". Menampilkan berbagai berita yang ada di Yogyakarta. Mencerdaskan masyarakat Yogyakarta melalui program membaca.

Kategori

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kontak
  • Indeks

© 2020 Inilahjogja

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terkini
    • Sleman
    • Bantul
    • Kota Yogya
    • Gunung Kidul
    • Kulon Progo
  • Budaya
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Internasional
  • Panemumu
  • Jepretanmu
  • Plesiran

© 2020 Inilahjogja