Warga Asal NTT Tewas Kestrum di Bantul Saat Benahi Atap Bocor

Petugas memeriksa pria asal NTT yang tewas kesetrum di Banguntapan, Bantul, Kamis 1 Februari 2024. @ foto InilahJogja

SEORANG warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia akibat tersengat listrik di Banguntapan, Bantul.

Korban meninggal saat sedang mengerjakan perbaikan atap genteng yang bocor.

“Korban berinisial DW (28), warga Kabupaten Ngada, NTT,” kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana di Bantul, Kamis 1 Febuari 2024.

Dengan kejadian ini, kata dia, di awal tahun 2024, tercatat sudah ada empat warga yang meninggal dunia akibat tersengat listrik di Bantul.

Untuk itu, jajaran kepolisian mengimbau warga masyarakat untuk mengutamakan keselamatan dengan berhati-hati saat memperbaiki atau memasang instalasi listrik.

“Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kecelakaan pada masyarakat umum yang diakibatkan oleh hubungan aliran listrik,” ujarnya.

Jeffry menjelaskan, ada beberapa aktivitas masyarakat yang harus dihindari demi terhindar dari bahaya listrik, di antaranya membangun rumah atau bangunan lainnya dalam jarak yang kurang dari 3 meter dari jaringan listrik jaringan tegangan menengah 20 KV yang memiliki induksi listrik besar.

Warga juga diimbau tidak melakukan penebangan pohon, bambu, atau tanaman lainnya yang dekat dengan jaringan listrik. Mendirikan tiang antena TV, tiang telepon, parabola, pemancar alat telekomunikasi lainnya yang berdekatan dengan jaringan listrik.

“Lalu membakar sampah di bawah jaringan listrik. Bermain layang-layang, menerbangkan drone, melempar/menyentuhkan benda ke sekitar jaringan listrik,” imbaunya.

Selain itu, hal yang harus dihindari lainnya adalah memasang reklame, spanduk, baliho yang berjarak kurang dari 3 meter dengan jaringan listrik atau pada tiang lisrik.

“Apabila ingin menggali tanah, hati-hati, pastikan situasi lingkungan sekitar aman dari kabel listrik, karena bisa jadi terdapat beberapa kabel listrik yang dipendam di tanah,” tukasnya.

Selanjutnya Jeffry juga mengingatkan seluruh masyarakat selalu waspada bahaya lisrik saat musim hujan.

“Kenapa kita harus waspada? Karena sifat air yang konduktor, mampu mengantarkan listrik, maka sangat rentan menimbulkan kecelakaan akibat tersengat listrik. Oleh karena itu, sebelum musim hujan, pastikan seluruh kabel di instalasi listrik kita tidak ada yang terbuka,” ujarnya.

Hindari juga berteduh di dekat instalasi listrik, seperti tiang, gardu, panel PJU dan lainnya. Apabila akan melewati genangan air, gunakan sepatu boot yang kedap air agar terhindar dari resiko bahaya tegangan listrik yang bocor.

Dalam kondisi basah gunakan sarung tangan karet bila ingin menyentuh instalasi kelistrikan.

“Kalau menjumpai instalasi kelistrikan yang berpotensi bahaya, beri tanda bahaya dan laporan ke contact center PLN 123,” beber Jeffry.

Apabila ada yang hendak memperbaiki atau memasang instalasi listrik, warga diimbau untuk menyerahkan kepada ahli kelistrikan.

“Jangan dikerjakan sendiri, serahkan kepada ahlinya jika ingin memperbaiki atau memasang instalasi listrik untuk menghindari terjadinya kecelakaan,” imbau Jeffry.

Seperti diberitakan sebelumnya, laki-laki berinisial AR (43) warga Kalurahan Timbulharjo, Sewon, Bantul, meninggal dunia akibat tersengat listrik, pada hari Rabu (31/1/2024).

Saat itu, korban bermaksud memperbaiki lampu yang mati di lokasi tempatnya bekerja di Jalan Parangtritis Km 9 Balong, Timbulharjo, Sewon, Bantul.

Kejadian serupa juga terjadi pada Senin (29/1/2024) pagi. Seorang pekerja bangunan ditemukan meninggal dunia di atap gapura masuk salah satu perumahan di Jalan Pleret KM 2.5, Jambidan, Banguntapan, Bantul. Pekerja itu tersengat listrik saat mengecek instalasi air di atap bangunan tersebut.

Saat itu korban mendapat bagian pekerjaan memasang keramik kamar mandi.

Sebelumnya, kejadian orang meninggal dunia akibat tersengat listrik juga menimpa seorang laki-laki berinisial S (40), asal Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul pada Minggu (21/1/2023).

Ia tewas usai tersengat aliran listrik saat menebang bambu di tepi sungai dan cuaca saat itu dalam keadaan gerimis.

Saat sedang bekerja, korban tiba-tiba terpeleset. Sontak, korban berpegangan sebatang bambu. Namun, korban tidak sadar bahwa bambu tersebut mengenai jaringan atau kabel listrik yang mengakibatkan kesetrum. (daf/kys)

Exit mobile version