WALIKOTA Yogyakarta, Haryadi Suyuti melantik 139 pejabat di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, 139 orang tersebut terdiri dari eselon IIB, eselon IIIA, eselon IIIB, eselon IVA, dan eselon IVB.
Usai melantik, Walikota mengatakan jika kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian penataan personil yang telah dilakukan dalam beberapa tahap sebelumnya.
“Hal ini sejalan dengan perkembangan ekologi birokrasi, baik internal maupun eksternal termasuk internasional, menuntut kita untuk melakukan transformasi birokrasi. Artinya diperlukan perubahan pada semua aspek birokrasi, baik dari sistem personil maupun kultur birokrasi,” ujarnya di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Selasa (25/8/2020).
Ia berharap para pejabat yang baru dilantik memiliki keyakinan yang kuat mengenai kebutuhan akan perubahan.
“Terlebih lagi memasuki adaptasi kebiasaan baru sehingga mengharuskan kita melakukan penyesuaian dalam pola pikir, pola perilaku, budaya kerja, dan melakukan terobosan yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” jelasnya.
Menurutnya jabatan baru bukan sekedar berganti jabatan lama dengan baru, namun jabatan baru adalah semangat baru, gebrakan baru, dan sudah seharusnya pula para pejabat yang baru saja dilantik agar segera menyesuaikan dengan tempat kerja yang baru, termasuk dalam sistem penganggaran di era adaptasi kebiasaan baru.
Pada pelantikan tersebut, Walikota menjelaskan jika ada tiga poin utama yang harus menjadi perhatian, yang pertama adalah paradigma baru Gandeng-Gendong. Gandeng-Gendong tidak semata berkaitan dengan jamuan kuliner, namun di era saat ini Gandeng Gendong dapat diterapkan pada bidang-bidang lain.
“Mengingat saat ini jamuan sangat dibatasi sehingga makna Gandeng-Gendong diperluas menjadi semangat saling menggandeng dan menggendong membantu masyarakat untuk lebih mengangkat kualitas hidupnya,” ungkapnya.
Kedua adalah visi misi Pemerintah Kota Yogyakarta, para pejabat yang baru saja dilantik agar mampu menterjemahkan visi misi dan menerapkannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
“Mewujudkan visi misi membutuhkan kerjasama dan saling koordinasi, untuk itu kita kedepankan semangat kebersamaan, keberhasilan satu instansi adalah juga keberhasilan instansi lain,” katanya.
Yang ketiga adalah persiapan kelembagaan 2021, dalam pelantikan tersebut juga menjadi sarana persiapan memasuki 2021 dimana terdapat susunan perombakan kelembagaan baru.
Walikota berpesan kepada seluruh karyawan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta agar mampu memproyeksikan kebutuhan organisasi dimasa depan, sanggup bekerja sesuai berdasarkan target, dan bukan lagi berdasarkan kebiasaan atau rutinitas semata.
“Saya memahami bahwa tugas-tugas yang harus diselesaikan pada saat ini sangat berat. Secara internal kita baru mengadakan proses penataan-penataan, baik kelembagaan maupun personil,” katanya.
Tetapi sebenarnya, lanjutnya, secara konseptual kelembagaan baru tersebut adalah untuk mewujudkan birokrasi yang profesional, responsif dan akuntabel, sehingga mampu menjawab tuntutan perkembangan jaman dan akuntabilitas kepada publik.
“Semuanya ini menuntut kerja keras. Oleh karena itu saya minta saudara-saudara untuk memahami dan menyadari sungguh-sungguh situasi ini,” pungkasnya. (kps)
Discussion about this post