Di depan 4.945 mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang mengikuti Program Pengenalan Kampus (P2K) secara virtual atau dalam jaringan (daring), Rektor UAD Dr Muchlas, MT, mengatakan, ada dua misi UAD Yogyakarta, yaitu Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Islami.
“Sehingga menjadi catur dharma Perguruan Tinggi,” kata Muchlas, Senin (14/9/2020) di Ruang Amphitarium Lantai 9 Kampus 4 UAD, Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.
Pada kesempatan itu, Muchlas menyampaikan visi dan misi UAD Yogyakarta, yaitu menjadikan perguruan tinggi yang diakui secara internasional dan dijiwai nilai-nilai Islam.
Misinya adalah memajukan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat.
“Juga membangun dan mengembangkan kerjasama yang setara di tingkat lokal, nasional dan internasional,” kata Muchlas, yang menambahkan UAD juga menyelenggarakan tatakelola perguruan tinggi yang baik serta mengimplementasikan nilai-nilai Islam pada semua aspek kegiatan universitas.
Menurut Muchlas, empat hal berkaitan dengan catur dharma perguruan tinggi meliputi: pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan implementasikan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.
Disampaikan Muchlas, tugas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini adalah menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dengan sebaik-baiknya.
“Dan hal itu nantinya akan melibatkan dosen-dosen yang profesional untuk mengantarkan mahasiswa baru atau Dahlan-dahlan muda untuk menjadi sarjana muslim dan kompeten di bidangnya,” kata Muchlas.
Selain itu, UAD Yogyakarta juga mengadakan penelitian. Hal ini terkait dengan tugas-tugas UAD Yogyakarta untuk menggali, mengkaji, dan mengimplementasikan berbagai disiplin ilmu yang menjadi produk bermanfaat bagi masyarakat, nusa dan bangsa.
“Untuk itu pusat-pusat riset di UAD juga akan melibatkan Dahlan-dahlan Muda,” papar Muchlas.
Menyoal pengabdian kepada masyarakat, Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, menjelaskan, semua produk yang diciptakan UAD Yogyakarta ini harus bermanfaat bagi masyarakat. “Di era pandemi COVID-19, banyak produk UAD Yogyakarta yang memberi manfaat kepada masyarakat,” katanya.
Untuk mencapai misi internasional, UAD Yogyakarta juga melaksanakan kerjasama kemitraan dengan mitra di dalam maupun luar negeri. Hingga saat ini ada 160 mitra UAD dan perguruan tinggi luar negeri dari 40 negara. “Hal itu untuk mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan,” tandasnya.
Seperti disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD, Gatot Sugiharto, SH, MH, upaya UAD Yogyakarta ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa adaptif di dunia kerja dan memiliki karakter yang kuat.
“Meskipun memiliki kompentensi tinggi, moral yang kuat, tetapi harus tetap rendah hati,” katanya.
Dijelaskan Gatot, lulusan UAD Yogyakarta harus memiliki kompetensi unggul dan berakhlak mulia. “Selain itu meningkatkan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan internasional serta kemajuan iptek dan seni,” kata Gatot. (Affan)
Discussion about this post