UWM Tandatangani Nota Kesepahaman dengan UNISMA

Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dan rombongan saat kunjungan ke Unisma di Kota Malang, Jawa Timur - (ist)

KEPEMIMPINAN sangat menentukan keberhasilan suatu lembaga, termasuk perguruan tinggi. Hal ini disampaikan oleh Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. ketika melaksanakan kunjungan ke Universitas Islam Malang (Unisma) di Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (1/2/2024).

Turut serta dalam kunjungan ini para Wakil Rektor (WR), jajaran pimpinan dan dosen serta tenaga kependidikan di lingkungan UWM sejumlah 32 orang. Kunjungan ini diterima secara langsung oleh Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. beserta jajaran pimpinan Unisma di Kampus I Unisma.

Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan silaturahmi dan sekaligus thalabul ilmi supaya UWM dapat menjadi besar seperti Unisma.

“Leadership atau kepemimpinan merupakan suatu seni. Kepemimpinan individual sangat menentukan. Pemilihan Unisma karena dalam beberapa tahun terakhir kinerjanya sangat menonjol dan memberi warna dalam pengembangan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia,” kata mantan Ketua Forum Rektor Indonesia ini.

“UWM melakukan kunjungan dengan melihat berbagai kinerja yang ditunjukkan oleh Unisma, yang telah memiliki akreditasi Unggul untuk institusi. Perlu untuk membuat lompatan yang besar dan jangan hanya berjalan seperti biasa,” tegas mantan Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor ini.

Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. menyambut baik kunjungan ini. “Unisma mencapai kemajuan dengan melakukan lompatan yang telah diperhitungkan. Kuncinya adalah mengkonsolidasikan pemikiran-pemikiran hebat menjadi suatu kebijakan,” katanya.

Menurut Prof Maskuri untuk memajukan PTS diperlukan semangat yang sama dan pola pikir untuk mewujudkan visi misi yang sama.

“Bekerja ikhlas akan melahirkan totalitas. Saat ini Unisma telah memiliki 7 Program Studi (Prodi) terakreditasi internasional dan bekerjasama dengan 187 universitas dari 41 negara. Unisma ditunjuk menjadi Pusat Kajian Religi di tingkat Asia Pasifik,” ungkapnya.

“Koordinasi tanpa harmonisasi akan menimbulkan benturan, oleh karenanya diperlukan harmonisasi dengan perhitungan yang tepat untuk dapat mencapai kemajuan,” tegas Ketua Forum Rektor Indonesia terpilih ini.

Acara diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan penyerahan cinderamata oleh kedua institusi. (rth)

Exit mobile version