SEBANYAK 1.100 ibu hamil telah menerima vaksinasi di Grha Sabha Pramana, Kamis (19/8) lalu. Vaksinasi ini diselenggarakan atas kerja sama UGM dengan berbagai pihak, untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperluas sasaran vaksinasi dan menekan angka kematian akibat COVID-19.
“Akhir-akhir ini mortalitas ibu hamil meningkat, dan memang ibu hamil merupakan kelompok risiko tinggi sehingga perlu peningkatan daya tahan tubuh,” terang Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Prof. dr. Ova Emilia, dalam keterangan pers di laman UGM dikutip Minggu 22 Agustus 2021.
Sebagai salah satu kelompok paling rentan, ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami perburukan dan memerlukan perawatan di ruang intensif, terlebih dengan masuknya varian Delta.
Salah satu upaya strategis yang dapat diambil, selain upaya preventif standar berupa pola hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan secara benar, adalah pemberian vaksinasi pada ibu hamil. Vaksinasi terhadap kelompok ibu hamil dilakukan berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan yang ditetapkan pada tanggal 2 Agustus lalu.
“Rekomendasi POGI untuk segera dilakukan percepatan dan perluasan vaksinasi ibu hamil terutama yang tinggal di daerah transmisi infeksi tinggi atau tenaga kesehatan, ibu hamil risiko tinggi, atau ibu hamil risiko rendah setelah mendapat penjelasan dari petugas kesehatan dan bersedia melaksanakan vaksinasi,” jelas dr. Irwan Taufiqur Rachman SpOG(K).
Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X, yang membuka serta meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi hari ini menyampaikan apresiasi kepada FK-KMK UGM dan seluruh pihak yang terlibat atas kontribusi nyata yang dilakukan dalam memfasilitasi akses vaksinasi bagi ibu hamil di DIY.
“Semoga kegiatan vaksinasi ini dapat menjadi salah satu langkah penting untuk mengurangi risiko dan dampak COVID-19 pada ibu hamil,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan para peserta vaksinasi untuk tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan meski telah divaksinasi. Upaya-upaya ini diharapkan dapat menurunkan kasus COVID-19 terutama di wilayah DIY.
“Mari berjuang bersama untuk mewujudkan seluruh wilayah DIY menjadi zona hijau terbebas dari ancaman COVID-19,” imbuhnya.
Proses vaksinasi dimulai dari tahap pendaftaran, skrining, penyuntikan, dan observasi selama 15 menit. Proses skrining sangat penting untuk menapis ibu hamil agar tidak terdapat kontraindikasi terhadap vaksin sesuai dengan Surat Edaran dari Kemenkes, sementara proses observasi dilaksanakan untuk memantau kondisi pasca penyuntikan vaksin COVID-19.
“Mudah-mudahan nanti bisa berjalan lancar, sehingga ibu-ibu dan anak yang dikandung tetap sehat,” kata Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono. (lis)
Discussion about this post