UAD Yogyakarta Terus Berinovasi dan Berkreasi

Melalui Pengabdian kepada Masyarakat dalam Bidang Pendidikan

PANDEMI Covid-19 menjadi tantangan berat yang dihadapi semua bangsa. Dalam berbagai keterbatasan akibat wabah virus yang belum diketahui kapan berakhirnya, tidak menghentikan langkah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta untuk terus berinovasi dan berkreasi.

Salah satunya adalah melalui pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan. Dan, mahasiswa sebagai kaum intelektual dan agen of change diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mahmud Syahril, mahasiswa Program Studi Akuntansi selaku koordinator dari Dahlan Muda Mengabdi #3, mengatakan, tujuan mengikuti kegiatan ini untuk mengaplikasikan ketrampilan yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan. “Agar bisa berguna untuk masyarakat sekitar,” tandasnya.

Dahlan Muda Mengabdi #3 merupakan program yang dikhususkan untuk dunia pendidikan dan mewujudkan cita-cita dari Kemendikbud RI terkait dengan kampus merdeka.

Bersama 10 mahasiswa dari berbagai jurusan, Mahmud Syahril mengikuti pelaksanaan Dahlan Muda Mengabdi #3 pada bulan Februari 2021 hingga Maret 2021 di Desa Kondanganjaya, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Dahlan Muda mengabdi tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 masih terus meningkat di Indonesia. Tentunya, Dahlan Muda Mengabdi #3 juga dilaksanakan berdasarkan protokol kesehatan sehingga dapat meminimalisir penyebaran Covid-19.

Alasan Mahmud memilih lokasi di desa Kondanganjaya karena daerah tersebut masih termasuk daerah 3T, yaitu daerah yang tertinggal, terdepan, dan terluar di Indonesia.

Adapun program unggulan yang dilaksanakannya adalah pelatihan henti jantung untuk anak-anak MTs, learning in the fill untuk anak-anak SD atau MI, dan ajang festival anak saleh sebagai wujud apresiasi di ajang perlombaan.

“Selain itu adakan pula lomba hafalan surat pendek, adzan, mewarnai, dan menggambar,” jelas Mahmud.

Sebagai penutup kegiatan diadakan kemah literasi. Yakni, untuk mengapresiasi yang sudah dilakukan anak-anak. “Dan mereka menunjukkan bakat mereka di sana,” ungkap Mahmud.

Selama program ini berlangsung, tentu banyak hal yang dilalui Mahmud dan teman-temannya. Dan kesulitan yang harus dihadapi adalah penyadaran warga akan pandemi Covid-19. “Banyak warga yang kurang dalam menerapkan protokol kesehatan, selain itu juga jaringan cukup susah, terlebih jika mati listrik,” tambah Mahmud.

Adanya kegiatan positif ini, ke depan bisa dijalankan kembali oleh mahasiswa yang lain agar dapat membantu dan memberikan hal positif kepada masyarakat yang membutuhkan. (Fan)

Exit mobile version