Bersama 9 kampus lainnya, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dicanangkan sebagai “Kampus Sehat” oleh Kemenkes RI, Kamis (19/11/2020), di sela-sela Seminar Health Promoting University di UPN Veteran Yogyakarta.
Kali ini, UAD Yogyakarta dicanangkan Kemenkes RI sebagai Health Promoting University (HPU). Kampus sehat lainnya adalah UPN Veteran Yogyakarta, Poltekkes Malang, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Amikom Yogyakarta, Universita Islam Sultan Agung Semarang, Universitas Jember dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pencanangan HPU tersebut sebagai program kerjasama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dan ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya dilakukan kepada 37 perguruan tinggi terdahulu pada tahun lalu.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, yang hadir secara daring, mengatakan, kampus sebagai lingkungan pendidikan generasi muda dan tempat berkumpulnya usia produktif memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan. “Dan berkontribusi dengan berbagai inovasi dalam upaya promosi kesehatan serta pencegahan berbagai penyakit,” kata Terawan Agus Putranto.
Menurutnya, implementasi kampus sehat juga diperlukan untuk pembudayaan Germas atau gerakan masyarakat hidup sehat di kampus. “Khususnya untuk saat ini mencegah penularan penyakit Covid-19,” papar Terawan Agus Putranto.
Harapannya, ke depan seluruh lembaga pendidikan dan perguruan tinggi menjadi kampus sehat kampus dan kampus siaga Covid-19.
Terawan tak lupa mengingatkan warga kampus dan masyarakat untuk tetap patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. “Jangan kendor lakukan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak,” tandasnya
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, menyampaikan, untuk menghadirkan sumber daya manusia unggul harus dimulai dari mahasiswa yang sehat. “Mahasiswa yang sehat harus dimulai dari kampus yang sehat,” terangnya.
Dikatakannya, kampus yang sehat adalah kampus yang bebas dari narkoba, minuman keras dan asap rokok. “Setiap warganya sehat jasmani, sehat mental, sehat spiritual dan sehat lingkungan,” ungkap Nizam, yang menambahkan dari kantin yang bersih dan sehat maupun lingkungan yang hijau serta nyaman untuk beraktivitas.
Bagi Nizam, kampus harus bebas dari bullying, kekerasan seksual maupun ancaman-ancaman di kampus itu sendiri. Kampus harus inklusif, ramah terhadap difabel, tidak ada paham-paham yang ekstrem dan juga pihak-pihak yang eksklusif.
“Kita harapkan mahasiswa sebagai agen perubahan bisa menularkan semangat kesehatan ke lingkungan luar, baik lingkungan kos, rumah dan masyarakat luas,” paparnya.
Sementara itu Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, sangat senang UAD dicanangkan sebagai “Kampus Sehat” oleh Kemenkes RI. “Hal ini sebagai bentuk komitmen UAD Yogyakarta untuk mendukung pembangunan kesehatan,” kata Muchlas MT, yang menambahkan sebagai kampus sehat UAD Yogyakarta menjadi bagian dari perguruan tinggi di dunia yang menyatakan sebagai HPU.
Pandemi Covid-19, menurut Muchlas, memberi hikmah untuk lebih mendorong perilaku hidup bersih dan sehat di dalam maupun di luar kampus. “Kampus sehat tidak hanya untuk perguruan tinggi bidang kesehatan saja dan semua kampus bisa menjadi kampus sehat,” jelas Muchlas. (Affan)