LEMBAGA Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menjadi lembaga yang unggul di bidang riset dan inovasi, pengabdian kepada masyarakat, publikasi dan kekayaan intelektual bertaraf nasional dan dikenal secara internasional berbasiskan pada nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman bagi kesejahteraan umat manusia.
Seperti disampaikan Kepala LPPM UAD, Ir Anton Yudhana, ST, MT, PhD, penelitian, publikasi hingga kekayaan intelektual mengantarkan UAD meraih predikat klaster mandiri perguruan tinggi tahun 2023.
“Capaian publikasi pada jurnal internasional bereputasi sebagai salah satu indikator penelitian dapat meningkat secara signifikan,” kata Anton.
Keberadaan UAD di klaster mandiri sejalan dengan peningkatan jumlah judul penelitian yang didanai. Di lingkungan PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) untuk benchmark jumlah Sinta Score UAD berada di urutan pertama (34,04) disusul UMY (33,35).
Dengan adanya peningkatan jumlah penelitian diharapkan UAD menjadi kampus yang berkualitas dan bermartabat. “Dengan posisi saat ini berada di klaster mandiri UAD harus memiliki rencana strategis ke depan di bidang penelitian,” kata Rektor UAD Dr Muchlas, MT.
Berkaitan itu UAD tahun 2023 ini meraih pendanaan penelitian dari eksternal kampus senilai Rp 7,2 miliar yang digunakan untuk penelitian sebanyak 84 judul baru dan lanjutan meliputi Rp 5 miliar untuk 72 judul penelitian baru dan Rp 2,2 miliar untuk 12 judul penelitian lanjutan.
Sebetulnya yang diusulkan ada 174 judul, tapi yang lolos administrasi sebanyak 136 judul dan hasilnya ada 72 judul yang didanai. “Bisa dikatakan yang lolos pendanaan sebesar 41 persen,” ungkap Anton di sela-sela Workshop Pengelolaan Research Group di SM Tower, Kamis (27/7/2023), dibuka Rektor UAD Dr Muchlas, MT.
Hingga sekarang jumlah penelitian yang lolos pendanaan terus mengalami peningkatan. Tahun 2019 lolos 50 judul, tahun 2020 ada 45 judul, tahun 2021 ada 22 judul, tahun 2022 mencapai 41 judul. “Dan sekarang ini melonjak drastis menjadi 84 judul,” ungkap Anton.
Diharapkan, tahun 2024 UAD bisa mengirimkan lebih dari 250 proposal penelitian.
Dengan adanya berbagai judul atau materi penelitian yang dikerjakan akan memberikan manfaat bagi dunia akademik, menambah khazanah keilmuan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Diyakini, materi penelitian yang diajukan tentu berlatar belakang melihat persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. (Fan)