DI miladnya yang ke-60 tahun 2020 ini, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menjadi lembaga pendidikan tinggi yang mampu bertahan, terus berinovasi dan memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam masa pandemi Covid-19.
Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020, berimbas pada kekuatan dan ketahanan keuangan UAD. Kemudian, penataan kembali penganggaran dilakukan untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan aktivitas akademik dan pendukungnya.
Meskipun demikian, kesejahteraan seluruh sivitas UAD tetap menjadi prioritas dalam kebijakan pengelolaan keuangan. “Pimpinan menyadari belum semua yang direncanakan akhir tahun 2019 dapat dilaksanakan tahun 2020. Namun dengan keyakinan dan semangat kebersamaan, keadaan akan segera memunculkan kekuatan baru dalam meningkatkan kesejahteraan,” kata Muchlas, Ahad (20/12/2020).
Di sisi lain Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, terus membangkitkan semangat kepada dosen, karyawan dan mahasiswa untuk terus meningkatkan kualitas pribadi dan lembaga. Adapun yang telah dicapai seluruh warga UAD Yogyakarta mencakup Tanggap Darurat Covid-19, Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, kesejahteraan dan unit usaha.
Dikatakan Muchlas, untuk mencapai visi, misi dan tujuannya, UAD Yogyakarta mengembangkan nilai-nilai integritas, pencerahan, berkemajuan, kebersamaan dan kepemimpinan yang amanah, pembaharuan, basyiran (menggembirakan) dan keikhlasan.
Sebagai bentuk respon terhadap pandemi Covid-19, UAD Yogyakarta juga membentuk Satgas Covid-19 dan Tim UAD Peduli. “Hal itu untuk menangani dampak akibat pandemi Covid-19,” terang Muchlas.
Selain itu, sebagai wujud kepedulian terhadap pandemi Covid-19, UAD memproduksi disinfektan (hand sanitizer) dan pistol covid berbasis UV secara massal, portal otomatis dan mengembangkan immunostimulan, perangkat pembelajaran di masa pandemi Covid-19. “Selain itu juga upaya-upaya menjadikan UAD sebagai kampus sehat atau health promoting university,” kata Muchlas.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui kegiatan KKN Tematik, antara lain pelatihan pembuatan hand sanitizer dan disinfektan, UKM Indonesia Bangkit dalam bentuk optimalisasi teknologi informasi, sistem informasi dan media komunikasi untuk penguatan ekonomi dan kebangkitan usaha. Sampai saat ini UAD Yogyakarta memiliki desa binaan di Desa Pengkok, Desa Nglegi, Desa Ngoro-oro di Patuk Gunungkidul.
Pengabdian masyarakat di UAD, dijelaskan Muchlas, diorientasikan pada kegiatan berbasis penelitian dan iptek multidisiplin. “Sehingga memberi kemanfaatan yang semakin besar bagi masyarakat, selain juga akan memunculkan pengabdian yang berkelanjutan,” kata Muchlas.
Untuk mendukung pencanangan sebagai kampus sehat atau Health Promoting University (HPU) program kerjasama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan — UAD menyiapkan berbagai program dan fasilitas pendukung: penyediaan alat cuci tangan, penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan cuci tangan dan cek suhu tubuh untuk semua pengunjung. (fan)
Discussion about this post