MUHAMMADIYAH secara totalitas bersama komponen masyarakat ikut menangani pandemi Covid-19. Semua layanan kesehatan Muhammadiyah juga ikut mendukung, melayani dan menangani Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, H Gita Danupranata, SE, MM, sebelum membuka kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi dosen, guru, tenaga kependidikan, relawan dan lansia Muhammadiyah DIY di Kampus Utama UAD Jl Jenderal Ahmad Yani Kragilan, Tamanan, Banguntapan Bantul, Kamis (3/6/2021)
Menurut Gita, sejak awal adanya Covid-19 keseriusan Muhammadiyah untuk mengatasi penyebaran virus Covid-19 tak bisa dibantah. “Bukan hanya nilai uang yang disalurkan, juga keaktifan anggota, aktivis, simpatisan, amal usaha dan organisasi tampak nyata,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Ketua PWM DIY menyinggung pula soal Muhammadiyah With You yang diinisiasi PWM DIY melalui Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), pusat komando Muhammadiyah untuk penanggulangan Covid-19 tingkat DIY.
Dijelaskan Gita, Muhammadiyah With You adalah bagian program pesantren Covid-19. “Nama lain dari tempat isolasi mandiri bagi yang positif Covid-19,” terangnya.
Dikatakan Gita, Muhammadiyah With You ini menyampaikan dan mencerahkan dari sisi keagamaan, psikologi, medis dan testimoni. “Makanya Muhammadiyah dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini sangat luar biasa,” katanya.
Bagi Gita keikhlasan, kesungguhan dan kebersamaan dilakukan Muhammadiyah, tanpa ada berkeluh kesah. “Itu adalah spiritualitas dan bentuk aktivitas Muhammadiyah selama ini,” terang Gita.
Menyinggung soal kegiatan vaksinasi kali ini yang halal, aman dan menyehatkan, menurut Gita, hal itu berkat dukungan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan DIY, dan Majelis PKU PWM DIY.
Program vaksinasi Covid-19 diikuti 1.883 orang terdiri dari sivitas akademika UAD (500 orang), lanjut usia, guru, tenaga pendidik, relawan Muhammadiyah, dan tenaga pelayanan publik pada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di DIY.
Di depan Arif Jamali Muis mewakili BPH UAD, Rektor UAD, Dr Muchlas MT, mengatakan, UAD mendukung pelaksanaan vaksinasi tersebut sesuai protokol kesehatan dengan menyediakan fasilitas dan sumber daya. “Agar proses vaksinasi berjalan lancar,” tandas Muchlas.
“Selain itu, UAD juga mendukung program pemerintah terkait percepatan vaksinasi di Indonesia, khususnya untuk para lansia,” papar Muchlas, yang berharap program vaksinasi semakin banyak pesertanya agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan aktivitas lainnya segera berjalan tanpa adanya kekhawatiran tertular virus.
Pelaksanaan vaksinasi kali ini dibantu tenaga vaksinator dari RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS PKU Muhammadiyah Gamping, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS UAD, dan Fakultas Kedokteran UAD.
Selama masa pandemi Covid-19, UAD Yogyakarta telah melakukan berbagai aktivitas untuk menjaga kesehatan dan mendukung proses kesehatan. “Juga hal-hal lain serta prosedur penanganan kesehatan,” kata Muchlas, yang menambahkan saat ini ada 50 orang penyintas Covid-19 di UAD yang sudah sehat.
Ditambahkan Muchlas, sudah banyak hal yang dilakukan UAD Yogyakarta, mulai dari memproduksi pistol Covid-19, portal vaksinasi yang dipasang di pintu masuk fasilitas umum, radio komunitas di daerah 3T dan menyediakan shelter bagi penderita Covid-19.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Trisno Agung Wibowo, SKM, M.Kes, mengingatkan, meski telah divaksinasi daya tahan tubuh tiap orang berbeda-beda. “Sehingga risiko terpapar Covid-19 masih tinggi,” ujar Trisno, yang menerangkan selama setahun ini pihaknya tidak mengenal libur agar bisa bekerja dengan baik.
Untuk itu, lanjut Trisno Agung Wibowo, protokol kesehatan masih harus dilakukan sampai memastikan semuanya aman. “Setidaknya selalu gunakan masker, rajin mencuci tangan, dan jaga jarak tetap dilakukan,” kata ahli epidemiologi mewakili Kepala Dinas Kesehatan DIY dr Pembayun Setyaningastutie, M.Kes.
Dikatakannya, dalam sehari pihaknya menargetkan ada 150 orang lansia yang divaksinasi. “Kasus Covid-19 di DIY masih fluktuasi,” kata Trisno, yang menambahkan kasus Covid-19 mencapai 177 orang per hari dalam waktu 2 minggu terakhir dengan 45.233 kasus di DIY.
Menyinggung soal KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) di DIY, tidak ditemukan kasus yang serius di lapangan. “Dan tidak ada jaminan vaksinasi bisa melindungi seseorang,” kata Trisno. (Fan)