DELEGASI UAD terdiri dari Dr Muchlas, MT (Rektor) beserta Ida Puspita (Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Koordinator Program Erasmus+) dan Oktomi Wijaya (Wakil Ketua Program Erasmus+ BUiLD Manajemen Kebencanaan), melaksanakan beberapa implementasi kegiatan kerja sama internasional di Inggris.
Kegiatan pertama adalah consortium meeting dan workshop Program Erasmus+ Building University in Leading Disaster Resilience (Manajemen kebencanaan di Perguruan Tinggi) di University of Gloucestershire sejak tanggal 27 November 2022 hingga 3 Desember 2022.
Peserta workshop ini terdiri dari 8 universitas di Indonesia: Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Indonesia, Universitas Presiden, Universitas Andalas, Universitas Muhammadiyah Palu, Universitas Surabaya, Universitas Khaerun Ternate, dan Universitas Lambung Mangkurat beserta University of Gloucestershire UK sebagai koordinator programnya, Institute of Porto Portugal dan University of College Copenhagen Denmark.
Kegiatan pada hari pertama adalah presentasi tentang tata kelola Center of Excellence in Disaster Resilience atau Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana/Ahmad Dahlan Disaster Management pada 8 universitas di Indonesia. UAD diwakili oleh Oktomi Wijaya.
Di hari yang sama, Ida Puspita bersama Wiryono Raharjo dari Universitas Islam Indonesia memaparkan perkembangan pembentukan asosiasi nasional manajemen kebencanaan dari konsorsium ini yang dinamakan Perkumpulan Masyarakat Tangguh Tanggap Bencana (Matta Bencana).
UAD dan UII merupakan Work Package Leader untuk bidang ini dalam project BUiLD ini. Pada hari itu juga ditandatangani MoU untuk pembentukan Matta Bencana oleh Rektor UAD dan perwakilan pimpinan ke 8 universitas disaksikan oleh Stephen Marston (Vice Chancellor/Rektor University of Gloucestershire UK), Prof Dr Khairul Munadi (Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di UK) serta para anggota konsorsium Erasmus+ BUiLD Indonesia dan negara UK serta Uni Eropa.
Di hari yang sama, menutup rangkaian kegiatan di hari pertama, Rektor UAD dan perwakilan dari University of College Copenhagen Denmark, Sanne Lehmann, menandatangani MoU untuk rencana kerja sama pengiriman mahasiswa magang dari UCC ke UAD dalam bidang manajemen kebencanaan.
Pada hari kedua, Ida Puspita mempresentasikan tentang kurikulum kebencanaan di UAD berdasarkan pada paparan University of College Copenhagen Denmark sebagai penanggungjawab bidang kurikulum kebencaaan di program BUiLD ini.
Acara terakhir di hari pertama adalah penandatanganan MoU antara UAD dengan University College Copenhagen Denmark.
Pada hari ketiga konsorsium EU Erasmus+ BUiLD di University of Gloucestershire UK, Oktomi Wijaya mempresentasikan poster tentang kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat terkait kebencanaan di UAD di depan para mahasiswa dan civitas akademika di University of Gloucestershire (UoG) UK.
Rangkaian kegiatan di Inggris ditutup dengan mengunjungi Minhaj Welfare Foundation, sebuah organisasi Islam yang bergerak di bidang yang mirip dengan Muhammadiyah, yakni pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan.
Minhaj Welfare Foundation telah beberapa kali melaksanakan kegiatan webinar bersama dengan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah dalam bidang internasionalisasi dan manajemen kebencanaan serta menjadi tamu undangan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo beberapa waktu lalu untuk menghadiri World Peace Forum.
Dalam kunjungan ke UK ini, delegasi UAD juga menyaksikan secara langsung kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di masjid kepada para santri dan santriwatinya serta sarana dan prasarana dakwah, pendidikan, serta layanan yang diberikan bagi komunitas muslim di London.
Sebelumnya, perwakilan dari Minhaj Welfare Foundation telah berkunjung ke UAD pasca menghadiri muktamar untuk penjajakan kerja sama dengan UAD sekaligus mengunjungi Museum Muhammadiyah dan Observatori UAD.
Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, mengatakan, kunjungan kerja ke Inggris ini membawa banyak manfaat. “Karena dapat mengimplementasikan dan menginisiasi beberapa kegiatan kerja sama internasional dalam lingkup Erasmus+ maupun di luar Erasmus+,” kata Muchlas.
Dikatakannya, UAD sangat bersyukur bahwa Erasmus+ telah menjadi pembuka jalan kerja sama internasional lainnya bagi UAD.
“Semoga ke depannya akan lebih banyak lagi peluang-peluang implementasi kerja sama internasional bagi UAD termasuk kembali memperoleh hibah di level internasional,” ungkap Muchlas. (Fan)
Discussion about this post