PROSEDUR beasiswa Erasmus Plus atau Erasmus+ dari Uni Eropa agak berbeda dengan beasiswa yang lain.
“Jika ingin melamar beasiswa tinggal melihat program-program yang ditawarkan Erasmus Plus,” terang Destriani Nugroho, Program Manager Kantor Perwakilan Uni Eropa di Jakarta.
Dalam UAD Education Fair 2021 melalui Zoom Meeting UAD, Sabtu (31/7/2021), Destriani memaparkan 130 program Pascasarjana di Erasmus Plus yang bisa dipilih. “Mahasiswa bisa langsung memilih program Pascasarjana. Setelah mendaftar, peserta tidak perlu lagi mencari beasiswa,” kata Destriani.
Dijelaskan Destriani, Erasmus Plus adalah program Uni Eropa di bidang pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga, menggabungkan 7 program yang didanai Uni Eropa: Tempus, Leonardo, Erasmus, Erasmus Mundus, Alfa, Comenius, Edulink.
Menurut Destriani, pelamar beasiswa Erasmus Plus adalah lulusan S1 untuk mendaftar ke program Pascasarjana S2 Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD) 1-2 tahun.
Lulusan S2 untuk mendaftar ke Erasmus Mundus Joint Doctorate Degree (EMJD) 3 tahun. Dan, scholar atau para akademisi/peneliti untuk melakukan tugas mengajar penelitian atau kegiatan ilmiah pads EMJMD maksimal 3 bulan.
Uni Eropa tidak menyeleksi para peserta beasiswa, tapi menyerahkan sepenuhnya pada universitas yang menyelenggarakan program Erasmus Plus dan universitas yang memilih semuanya.
“Kriterianya ditentukan oleh universitas masing-masing,” tandas Destriani Nugroho.
Sebagian besar orang memahami kuliah master dengan beasiswa hanya dilakukan di satu universitas dalam satu program. “Padahal, nyatanya tidak,” ungkap Diyan Yunanto Setyaji, S.Gz, MPH, alumni Erasmus Mundus dari STIKES Panti Rapih Yogyakarta.
Diyan yang kuliah di University of Porto dan Master of Public Health UGM, mengatakan, menyampaikan pengalamannya dalam mempersiapkan aplikasi, mendaftar hingga mendapatkan beasiswa Erasmus+ itu.
Studi master sekaligus traveling keliling Eropa dengan beasiswa penuh juga dirasakan Yolmita Deni, alumni Pendidikan Matematika UAD, yang menimba ilmu di Master University of Adelaide Australia.
Menurutnya, EMJMD adalah program master bergengsi, terintegrasi dan unik, yang disampaikan bersama oleh konsorsium internasional lembaga pendidikan tinggi di Eropa.
“Kita akan mendapatkan gelar master sesuau dengan mobility scheme yang kita pilih,” kata Reinza, yang diamini Putri.
Dijelaskan Reinza, gelar tersebut diakui oleh negara-negara di mana universitas itu berada. Juga memberikan dua gelar yang berbeda dalam satu program yang sama.
Dalam kesempatan itu, Caraka Putra Bakti, SPd, MPd, mengatakan, aplikasi beasiswa itu sangat cepat dan sederhana dibandingkan beasiswa lainnya.
“Diperlukan waktu kurang dari setahun dari awal aplikasu hingga waktu keberangkatan,” kata Caraka Putra Bakti. (Fan)
Discussion about this post