DALAM angka memperingati Milad ke-61, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pengabdian kepada masyarakat di Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.
Hilirisasi pengabdian tersebut terwujud dengan dibukanya sentra industri herbal dan pembuatan pompa hidram bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Kulon Progo.
Peresmian Sentra Industri Herbal dan Pompa Hidram Kedhung Cangkring Ngargosari dilakukan Bupati Kulon Progo Drs H Sutedjo beserta Rektor UAD Dr Muchlas, MT, Senin (15/11/2021).
Pada kesempatan itu, Muhadi, SE selaku Pj Lurah Ngargosari menyambut baik adanya kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan UAD.
Sebelumnya, kata Muhadi, pernah ada beberapa perguruan tinggi mendatangi Kalurahan Ngargosari untuk bekerja sama melakukan pengabdian. “Tapi minim implementasi kegiatan,” tandasnya.
Berbeda dengan UAD yang membuat pompa hidram dan mendirikan sentra industri herbal. “Kini, pengelolaan air dan sampah menjadi prioritas kalurahan Ngargosari,” ungkap Muhadi.
Menurutnya, dengan adanya pompa hidram dari UAD penggunaan sumber air yang ada bisa menjadi lebih terasa manfaatnya. “Manfaat air untuk masa depan, untuk anak-cucu. Terima kasih UAD sudah membantu membuat pompa hidram sehingga warga bisa memanfaatkan sumber air yang tersedia dari alam,” kata Muhadi.
Kalurahan Ngargosari memiliki target pada tahun 2030 punya sumber air yang aman dan sehat. Kemudian, ke depan, juga ingin mengadakan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) untuk mengurangi sampah. “Dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Muhadi, yang menerangkan intinya bebas sampah dan menghasilkan.
Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, mengawali sambutannya mengatakan bahwa UAD memiliki spirit migunani tumraping liyan.
Saat ini UAD juga memiliki 15 kalurahan atau desa mitra yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Kami memiliki target pada tahun 2022 paling tidak ada 50 desa mitra,” ungkap Muchlas.
Berkaitan pompa hidram yang dibuat UAD, dikatakan Muchlas, saat ini telah mencukupi kebutuhan air bagi 80 kepala keluarga (KK) yang ada di Kalurahan Ngargosari.
Dari pompa tersebut menghasilkan 10 liter air dalam waktu satu menit. Dan sebelum disalurkan ke rumah warga, air ditampung ke tandon khusus dengan kapasitas 2.000 liter.
UAD sangat terbuka untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan spirit migunani tumraping liyan.
Ada empat bidang yang dilakukan UAD Yogyakarta. Pertama adalah pertanian, peternakan dan kesehatan. Kedua adalah energi terbarukan. Ketiga adalah sosial, humaniora, dan budaya. Keempat adalah teknologi informasi. “Jadi, kami sangat siap untuk membantu memajukan Kabupaten Kulon Progo melalui program pengabdian kepada masyarakat,” tandas Muchlas.
Di sisi lain, Bupati Kulon Progo sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan UAD. “Tujuan baik harus dilakukan dengan baik dan kami juga sangat terbuka untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi,” kata Drs H Sutedjo.
Menurutnya, ke depan UAD dapat turut membangun Kulon Progo. “Dari sisi yang dimiliki UAD, tri dharma perguruan tinggi atau program kuliah kerja nyata, kami berharap UAD dapat melakukan pengabdian di kalurahan lainnya,” jelas Sutedjo.
Sebelumnya, dalam rangkaian Milad ke-61 UAD bertemakan “Transformasi Teknologi untuk Ketahanan Ekonomi Menuju Pembangunan Berkelanjutan”, program pengabdian kepada masyarakat di Kalurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, memberikan pelatihan pembuatan video produk, diversifikasi produk olahan susu kambing etawa dan jahe.
Juga pembuatan kemasan produk, marketing online dan praktik langsung pembuatan produk andalan desa setempat.
Disampaikan Marsudi Endang SR, SE, MM selaku penanggung jawab PPM Milad ke-61 UAD, pengabdian kepada masyarakat itu melibatkan dosen Fakultas Teknologi Industri serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
“Bertujuan untuk meningkatkan peran dosen dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kandungan nilai komersial dan akademis hasil-hasil pengabdian dan penerapan iptek yang diaplikasikan kepada masyarakat luas,” ungkap Marsudi Endang.
Ditambahkan Anton Yudhana, ST, MT, PhD, mahasiswa adalah pemuda intelektual yang memiliki peran untuk masa depan. “Ini menjadi tolak ukur bersama dalam melangkah demi mewujudkan generasi yang produktif dan bermanfaat bagi sesama,” kata Anton Yudhana.
Upaya pengentasan kemiskinan di Kulon Progo melalui kemandirian pangan berbasis pemberdayaan masyarakat harus dilaksanakan dengan mindset kuat. “Dan mengintegrasikan sistem ketersediaan pangan serta konsumsi pangan menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan,” kata Suryono, STP dari BPP Samigaluh.
Dikatakan Suryono, didukung sumber daya alam yang melimpah di Kalurahan Ngargosari terdapat Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kelompok peternak yang mengembangkan usaha budidaya di bidang sayur dan ternak kambing peranakan etawa. (Fan)