KH Muhammad Haderawi bin Syekh H. Muhammad Qadari Yusuf al-Banjari, lahir di Sungai Luang, Kecamatan Babirik, Amuntai, Senin, 25 Juli 1955 M (bertepatan dengan 5 Zulhijjah 1374 H).
Beliau adalah seorang ulama kharismatik yang tinggal di Kabupaten Gambut Raya tepatnya di Jalan A Yani Km. 9 Kertak Hanyar Kabupaten Gambut Raya Kalimantan Selatan.
Beliaupun salah satu tokoh pejuang Penuntut Pemekaran Kabupaten Gambut Raya dan dalam kesehariannya sebagai pengasuh Pondok Pesantren “Darussalam” di Tatah Bangkal Luar Kabupaten Gambut Raya.
Pendidikan yang pernah di tempuh beliau adalah Madrasyah Ibtidaiyah, kemudian ke Normal Islam, lalu melanjutkan ke Sekolah Persiapan (SP) IAIN di Amuntai dan sampai ketingkat Sarjana Muda Syari’ah pada Fakultas Syari’ah di Kandangan (1978).
Diantara guru-guru beliau adalah KH. Dahlan (Amuntai), KH. M Yasin dan KH Djamhuri (Negara), Tuan Guru Muhammad Ideris (Sungai Tabuk), KH. Zaini Abdul Ghani (Martapura) dan KH. Abdul Kadir Noor (Kandangan).
Sejak remaja Tuan Guru Hadrawi sudah aktif diorganisasi keagamaan, diantaranya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) serta duduk dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) serta sebagai Penasehat Panitia Penuntut Pemekaran Kabupaten Gambut Raya.
Beliau juga pernah menjadi santri Salafiah selama 9 tahun di Mekkah Al-Mukarramah (1978 – 1987) dan berguru dengan para ulama di sana, diantaranya Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki, Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani dan KH. Abdul Karim Al-Banjari.
Sepulang datang dari menimba ilmu di Mekkah, beliau banyak mendirikan Majelis Ta’lim, diantaranya Majelis Ta’lim “Al-Futuhiyah” (1992), Majelis Ta’lim “Abdan Syakura” di Pasar Pandu, Majelis Ta’lim “Darul Khairat” di Muara Anjir, Majelis Ta’lim “Raudhatul Rahmah” di Kertak Hanyar, Majelis Ta’lim “Hidayatus Shalihin” di Kompleks Beringin, dan lain-lain.
Dan atas kegigihan dan semangat dalam berdakwah dengan membuka sejumlah majelis ta’lim, beliau mendapatkan penghargaan “ASWADI AWARD” Kategori Da’i Majelis Taklim.
Ucapan belasungkawapun datang dari berbagai kalangan tokoh Kalimantan Selatan, diantaranya dari Ketua DPRD Kalsel Dr. (Hc) H. Supian. HK., S.H., M.H.
“Semoga beliau husnul khatimah dan yang ditinggalkan tabah menjalaninya,” ucap Supian HK.
Ketua Umum P3HI, H. Aspihani Ideris, S.H., M.H. pun tak luput juga mengucapkan belangsungkawa. “Duka yang mendalam atas wafatnya Tuan Guru Hadrawi, ‘Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un’, beliau adalah waliyullah, Insya Allah beliau husnul khotimah dan mendapatkan ridha serta surganya dari Allah SWT.
Beliau wafat karena sakit sekira pukul 01:15 Wita, Selasa (15/12/2020) di usia 65 tahun, di semayamkan dan sholatkan di rumah duka jalan A Yani Km. 9 Kertak Hanyar. (asp/fia)