TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2020 di Sleman

Membantu Perekonomian Masyarakat di Kabupaten Sleman

PROGRAM TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Tahun 2020 telah dibuka kembali. Penyerahan program TMMD dilakukan Bupati Sleman, Drs H Sri Purnomo, MSi, kepada Dansatgas TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2020 pada 22 September 2020 di Aula lantai III Setda Sleman.

Bupati Sleman menyambut baik dibukanya kembali program tersebut. “Program TMMD ini terbukti mampu menggerakkan pembangunan infrastruktur di desa sehingga dapat membantu roda perekonomian masyarakat di Kabupaten Sleman,” kata Sri Purnomo.

Dikatakan Sri Purnomo, program ini dapat mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah pedesaan. “Mengingat proses perencanaannya selalu melibatkan berbagai instansi dan masyarakat serta disusun dengan sistem bottom up planning,” paparnya.

Diharapkan, dengan adanya TMMD Sengkuyung Tahap III Tahun 2020 ini, pembangunan di Kabupaten Sleman dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dan kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesetiakawanan sosial guna meningkatkan ketahanan sosial masyarakat. “Termasuk dalam mengatasi masalah kemiskinan yang ada di lingkungannya,” kata Sri Purnomo.

Adanya TMMD Sengkuyung Tahap II tahun 2020 ini diharapkan mampu memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai daya dan upaya untuk lepas dari masalah kemiskinan sekaligus memberdayakan diri untuk berdikari.

Penduduk Kabupaten Sleman yang mencapai 1.079.575 jiwa, di satu sisi merupakan potensi SDM yang potensial. Namun apabila tidak diimbangi dengan kualitas dan kesejahteraan, maka hal tersebut justru akan menjadi kontra produktif dalam proses pembangunan.

Sementara itu, Pemkab Sleman berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari 8,77 persen di tahun 2018 turun menjadi 8,08 persen pada tahun 2019.

Komandan Kodim (Dandim) 0732/Sleman, Letkol Inf Arief Wicaksana, menjelaskan, di Desa Sendangsari, Kecamatan Minggir, Sleman, kegiatan akan menyasar pada pembangunan fisik dan nonfisik.

Pembangunan fisik terdiri dari pembangunan talud sepanjang 700 meter, pembangunan badan jalan sepanjang 700 meter dengan lebar 3 meter, rehab atap masjid, rehab lantai 2 rumah seluas 24 meter persegi dan pembuatan pos Kamling 3 x 3,5 meter.

Adapun nonfisik meliputi penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, penyuluhan Kamtibmas dan Napza, penyuluhan pertanian, penyuluhan KB dan kesehatan, serta penyuluhan penanggulangan COVID-19.

Kegiatan yang memakai dana bersumber dari APBD DIY sebanyak Rp 75 juta dan dari APBD Sleman sebanyak Rp 200 juta akan dilaksanakan selama 30 hari. (Fan)

Exit mobile version