Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggalakkan pembuatan pupuk organik cair dari buah dan sayuran busuk, pupuk padat menggunakan model Takakura dengan bahan limbah rumah tangga berupa sisa sayuran, dan insektisida dari bahan alam yang disesuaikan dengan bahan-bahan lokal seperti bawang putih, jeruk nipis dan tembakau sisa rokok.
Tim PPM UAD Yogyakarta
mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kampung Cokrokusuman Yogyakarta melalui budidaya tanaman organik. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan selama 4 bulan sejak September 2020 hingga Januari 2021. “Selanjutnya diadakan pendampingan,” kata Dra Zuchrotus Salamah, MSi, Ketua PPM UAD, Rabu (30/12/2020).
Disampaikan Dra Zuchrotus Salamah, MSi selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi FKIP UAD, didampingi Drs Hadi Sasongko, MSi dari Prodi Biologi FAST UAD, kegiatan ini juga melibatkan 2 orang mahasiswa dari Prodi Pendidikan Biologi FKIP UAD, yaitu Perkasa Gadik Puriadi dan Priska Anggi Cahyuni.
Kegiatan tersebut yang diikuti 25 orang dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19, diawali dengan koordinasi dengan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Cokrokusuman, pengurus RT 41 dan 42, dan pengurus RW 09 Cokrokusuman Yogyakarta. Dilanjutkan peninjauan lokasi yang digunakan untuk menanam tanaman organik di 2 titik: RT 41 dan RT 42.
Penyuluhan dan pelatihan diawali dengan pengelolaan pekarangan dan tanaman organik, pembuatan media, pembenihan, pembuatan POC, penyuluhan dan pelatihan pembuatan biang, Takakura, insektisida organik, penyuluhan dan pelatihan perkembangbiakan tanaman, panen POC, penanaman bibit ke polybag dan pendampingan.
Kegiatan tersebut untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Cokrokusuman dalam berbagai hal yang berkaitan dengan budidaya tanaman secara organik seperti memilih media tanam, membuat pupuk, membuat insektisida organik, dan perawatan tanaman.
Bertujuan untuk membangun pemahaman bersama mengenai pemanfaatan lingkungan dan budidaya tanaman organik.
“Sebelumnya, masyarakat Cokrokusuman pernah memulai kegiatan pertanian organik, namun tidak maksimal dikarenakan kurangnya pengetahuan,” kata Zuchrotus Salamah.
Disampaikan Zuchrotus Salamah, pengetahuan berbagai hal yang berkaitan dengan budidaya tanaman secara organik sangat diperlukan. “Agar masyarakat bisa melakukannya sendiri di rumah masing-masing,” paparnya.
Dikatakan Zuchrotus Salamah, penggunaan pupuk organik dan insektisida organik lebih aman bagi lingkungan. “Berbeda halnya jika menggunakan insektisida kimia atau anorganik yang dapat berdampak bagi lingkungan maupun kesehatan manusia,” tandasnya. (fan)
Discussion about this post