RAMADHAN merupakan bulan yang dinanti-nanti bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Setiap umat Islam berlomba-lomba untuk melakukan amal kebaikan di bulan yang mulia ini.
Ramadan disebut sebagai bulan yang mulia karena terdapat banyak kemuliaan di dalamnya, salah satunya yaitu seluruh amal ibadah yang dilakukan akan diberi pahala yang berlipat ganda.
Kewajiban berpuasa selama satu bulan penuh dilaksanakan oleh seluruh umat Islam di bulan Ramadan. Banyak kemuliaan yang didapatkan dengan berpuasa, tetapi tidak semua orang yang berpuasa akan mendapatkan kemuliaan yang disebut dengan takwa.
Dalam berpuasa, seperti dikutip InilahJogja dari laman UII Yogyakarta Jumat 24 Maret 2023, hanya orang-orang yang serius dan bersungguh-sungguh sajalah yang akan mendapatkan peningkatan takwa. Maka dari itu, untuk meraih ketakwaan dan menunjukkan kesungguhan dalam berpuasa, terdapat tiga amalan utama yang dapat dilakukan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
1. Meningkatkan Salat
Secara singkat, meningkatkan salat berarti yang awalnya hanya sekadar mengerjakan yang fardu maka kini ditambah dengan yang sunah. Salat sunah merupakan salat yang dapat dikerjakan di luar salat fardu. Salah satunya adalah salat sunah rawatib, yaitu salat yang melekat dengan salat fardu yang dapat dilakukan sebelum maupun setelah salat fardu.
Salat rawatib terdiri dari dua belas rakaat, di antaranya dua rakaat sebelum Subuh, empat rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Magrib, dan dua rakaat setelah Isya. Khusus untuk salat sunah rawatib sebelum Zuhur, diperbolehkan dua rakaat saja jika waktunya terbatas.
Jika dua belas rakaat dari salat sunah rawatib ini konsisten dilakukan, maka akan dibangunkan baginya satu rumah di surga. Dari Ummu Habibah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 rakaat, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no. 728).
Selain salat sunah rawatib, terdapat pula salat sunah mutlak yaitu salat yang berdampingan dengan salat fardu tetapi ada pula yang terpisah. Contoh yang berdampingan adalah salat sunah empat rakaat sebelum Asar.
Terdapat pula salat di antara azan dan ikamah, salat tahiyatul masjid, salat duha yang terbagi menjadi awal duha (satu jam setengah setelah salat Subuh disebut juga dengan syuruk dan dilaksanakan sebanyak dua rakaat), pertengahan duha (sekitar jam delapan sampai sepuluh dan jumlahnya dua sampai empat rakaat), dan akhir duha (sekitar jam sepuluh sampai sebelas dan jumlahnya dua, empat, sampai delapan rakaat). Lalu di malam harinya terdapat salat tahajud, salat tarawih dan salat witir.[3]
2. Banyak Berinteraksi Dengan Al-qur’an
Banyak berinteraksi dengan Al-Qur’an merupakan salah satu sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. karena memberikan manfaat yang sangat banyak baik di dunia maupun di akhirat. Selain itu, berinteraksi dengan Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang sangat penting di bulan Ramadan. Berikut merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an:
Banyak membaca Al-Qur’an (qiraah). Di bulan Ramadan, targetnya haruslah khatam tiga puluh juz. Strategi yang dapat dilakukan agar dapat lebih mudah mengkhatamkan Al-Qur’an yaitu dengan dibagi tiga puluh yang berarti menargetkan sehari satu juz, lalu satu juz dibagi dalam lima waktu sholat, kemudian dibagi lagi menjadi sebelum dan setelah salat.
Jika strategi ini konsisten dilakukan maka di akhir Ramadan insyaallah dapat mengkhatamkan tiga puluh juz Al-Qur’an.
Tilawah, mengkaji Al-Qur’an. Banyak pahala yang didapatkan saat bertilawah. Selama bertilawah, rahmat Allah Swt. dibentangkan sehingga saat berdoa akan cepat dikabulkan dan ketika beristigfar akan diampuni. Selain itu, orang yang bertilawah akan diberikan ketenangan dalam jiwa.
3. Infak dan Sedekah
Perbanyaklah infak dan sedekah di bulan Ramadan karena bertepatan dengan waktu yang mulia sehingga setiap amalan akan dilipatgandakan pahalanya yaitu berupa 700 kali lipat dikali sepuluh. Selain itu, infak dan bersedekah dapat membantu banyak orang yang membutuhkan apalagi di masa pandemi saat ini.
Dalam hadis Ibnu Abbas r.a. disebutkan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di bulan Ramadan ketika bertemu dengan malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadan untuk mudarosah (mempelajari) Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhari).
Nabi Muhammad SAW. adalah orang yang sangat luar biasa dermawan dan bertambah dermawan lagi ketika tiba Ramadan. Maka dari itu, tingkatkanlah rasa kedermawanan, berikanlah infak maupun sedekah sesuai dengan kemampuan masing-masing. Memberi itu tidak harus dengan uang tetapi dapat pula memberi dengan makanan sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih).
Berdasarkan beberapa amalan utama yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa setiap amalan yang dilakukan di bulan Ramadan memiliki manfaat yang luar biasa, salah satunya yaitu pahala yang dilipatgandakan.
Maka dari itu, jalankanlah puasa di bulan Ramadan dengan konsisten dan bersungguh-sungguh agar dapat meraih ketakwaan kepada Allah Swt. dan dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. (lia/saf)
Discussion about this post