DALAM upaya mendukung terwujudnya inklusi digital, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara konsisten dan kontinyu terus membangun infrastruktur telekomunikasi, baik di Indonesia hingga pelosok maupun internasional.
Tahun ini, Telkom — melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) — kembali bergabung pada konsorsium sistem komunikasi kabel laut internasional Southeast Asia-Middle East-Western Europe 6 (SEA-ME-WE 6).
Hal ini resmi diumumkan pada akhir Februari 2022, seiring dengan dimulainya konstruksi sistem kabel bawah laut sepanjang 19.200 km, yang menghubungkan beberapa negara antara Asia Tenggara dan Eropa. Pada 2014 lalu, Telin turut serta dalam mega proyek konsorsium SEA-ME-WE 5.
Konsorsium SEA-ME-WE 6 terdiri dari berbagai operator besar dari berbagai negara di dunia, antara lain Bangladesh Submarine Cable Company, Bharti Airtel Ltd. (India), Dhiraagu (Maladewa), Djibouti Telecom, Mobily (Arab Saudi), Orange (Prancis), Singtel (Singapura), Sri Lanka Telecom, Telecom Mesir, Telekom Malaysia, Telin (Indonesia), dan Trans World Associates (Pakistan).
SEA-ME-WE 6 menghubungkan banyak negara, termasuk Indonesia, dari Singapura (Asia) hingga Prancis (Eropa) dengan melintasi Malaysia, Bangladesh, Sri Lanka, Maladewa, India, Pakistan, Djibouti, Arab Saudi, dan Mesir.
SEA-ME-WE 6 hadir dengan menawarkan salah satu latensi terendah yang tersedia antara Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Eropa Barat, dengan kemampuan transfer lebih dari 100 terabyte per detik atau setara dengan 40.000 video berdefinisi tinggi setiap detik.
Infrastruktur ini akan memiliki kapasitas kabel serat optik dua kali lipat dibandingkan dengan infrastruktur SEA-ME-WE sebelumnya.
Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, menyambut baik kehadiran SEA-ME-WE 6 dan menyatakan dukungan penuh TelkomGroup untuk turut serta dalam konsorsium mega proyek infrastruktur internasional ini.
Menurut Bogi, partisipasi Telin dalam SEA-ME-WE 6 akan memperkuat infrasruktur kabel internasional TelkomGroup, yang ditargetkan dapat meningkatkan kualitas akses broadband yang lebih cepat. “Dan memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan,” kata Bogi Witjaksono, di Jakarta, Rabu (2/3/2022).
Hal ini tentunya menjadi angin segar yang dapat mengakselerasi transformasi digital dan inovasi. “Dengan harapan dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Bogi.
Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba, sangat antusias mengenai pembangunan sistem kabel laut SEA-ME-WE 6 yang akan menambah infrastruktur global Telin yang sudah ada.
Kata Budi, SEA-ME-WE 6 akan menghubungkan 10 negara membentang dari Asia Tenggara menuju Eropa, dengan perluasan konektivitas ke Indonesia menggunakan sistem komunikasi kabel laut Telin yang sudah ada untuk memberikan akses broadband lebih cepat kepada pengguna.
“Kami telah lama melihat lonjakan permintaan untuk internet cepat karena perubahan tren seperti pengaturan kerja yang fleksibel, streaming video, dan gaming,” kata Budi.
Telin berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekosistem digital Indonesia menuju internasional. “Berkolaborasi dengan perusahaan berskala global di SEA-ME-WE 6, Telin siap melayani konektivitas nasional dengan teknologi yang andal,” ungkap Budi.
Dengan tuntutan konektivitas yang tidak dapat diprediksi, ditambah dengan transformasi digital dinamis yang mengantarkan semakin banyak konsumen di Asia melalui Eropa ke dalam realitas digital, SEA-ME-WE 6 menawarkan rute alternatif dengan keandalan tinggi untuk lalu lintas komunikasi yang padat antara Asia dan Eropa serta memperkuat jaringan keseluruhan masing-masing mitra konsorsium melalui landing point baru trans-Mesir.
Fleksibilitas tambahan ini memungkinkan penyedia layanan dalam konsorsium dapat dengan cepat meningkatkan kapasitas, mengamankan trafik, dan menurunkan total biaya kepemilikan jaringan. Sistem komunikasi kabel laut ini diharapkan selesai pada kuartal pertama tahun 2025.
Hingga September 2021, Telkom memiliki fiber optik sepanjang 170.035 km, terdiri dari 105.335 km kabel laut domestik dan 64.700 km kabel laut internasional.
Fiber optik ini menjangkau hingga 496 IKK di seluruh Indonesia. Untuk mendukung infrastruktur fiber optik, Telkom juga memiliki satelit dengan total 109 transponder. (Fan)
Discussion about this post