KABAR menggembirakan bagi masyarakat. Kini, Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam jajaran Global 500 2022 Most Valuable Brand, perusahaan dengan merek paling bernilai, yang dikeluarkan oleh konsultan brand valuation internasional, Brand Finance.
Telkom masuk di dalam jajaran global bersama dengan perusahaan bergengsi kelas dunia seperti Apple, TikTok, Amazon, Google, dan lainnya.
“Menjadi sebuah kebanggaan dan kehomatan bagi Telkom dapat masuk di jajaran perusahaan terbaik dunia,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom, Rabu (9/2/2022).
Sejalan dengan pencapaian nilai merek tersebut, pada Selasa, 8 Februari 2022, Telkom menerima penghargaan peringkat pertama Indonesia’s Most Valuable Brand 2021.
“Di mana valuasi merek Telkom mampu melampaui nilai merek-merek perusahaan lainnya di Indonesia,” terang Ririek Adriansyah.
Menurut Ririek, Telkom tercatat memiliki brand rating AAA dan Brand Strength Index (BSI) merek Telkom 87,1 dari 100.
Hal tersebut membuat Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital dengan merek paling kuat di Indonesia.
“Atas nama direksi dan seluruh karyawan Telkom, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan penghargaan Indonesia’s Most Valuable Brand 2021,” papar Ririek.
Bagi Ririek, pencapaian ini menjadi motivasi bagi Telkom dalam menjalani peran sebagai digital telco terdepan.
“Kami juga akan terus mempertahankan dan meningkatkan terus kualitas serta nilai brand perusahaan demi memantapkan posisi perusahaan sebagai digital telco kelas dunia,” ujar Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom.
Hingga kuartal ketiga 2021, Telkom tercatat berhasil meraih laba bersih konsolidasian sebesar Rp18,9 triliun atau tumbuh 13,1% secara tahunan.
Pendapatan konsolidasian perusahaan tumbuh 6,1% secara tahunan menjadi Rp 106 triliun.
Pada saat yang sama, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perseroan tumbuh 8,1% YoY menjadi Rp57,9 triliun.
Margin EBITDA dan margin laba bersih juga meningkat menjadi 54,6% dan 17,8% pada periode tersebut. (Fan)