KULIAH Kerja Nyata (KKN) Reguler 81 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, telah berakhir, Kamis (4/3/2021).
Hal itu ditandai dengan upacara penarikan mahasiswa KKN yang dilaksanakan secara daring diikuti seluruh mahasiswa KKN, LPPM UAD Yogyakarta, PDM Kulon Progo, Bappeda Kulon Progo, Kapanewon Sentolo, Kapanewon Nanggulan dan para lurah lokasi KKN.
Kegiatan mahasiswa KKN UAD Yogyakarta tersebut, ternyata mampu menyumbangkan berbagai rintisan inovasi, yang jika dikembangkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Panewu Anom, Senija, SIP, M.Si, pada kesempatan itu mengulas beberapa inovasi tersebut, di antaranya masyarakat diajari untuk membuat sabun cuci piring.
“Ini bisa dikembangkan ke branding, pemasaran dan dapat dikoneksikan dengan rumah makan sekitar,” kata Senija, yang menambahkan hal itu tentu jika harganya bisa bersaing.
Bagi Senija, pembuatan pupuk organik juga sejalan dengan inovasi di Kapanewon Nanggulan tentang kampung komposter.
“Pada prinsipnya adalah memilah sampah dari rumah, sampah rumah tangga yang mudah diurai diolah menjadi pupuk organik,” kata Senija, yang menerangkan hal itu bisa mendukung kegiatan pertanian organik dan mengurangi suplai sampah ke TPA.
Selain itu ada pengolahan keripik lidah buaya. “Ini jika dikembangkan menjadi sebuah bisnis, maka prospeknya cukup bagus di Nanggulan,” tandas Senija lagi.
Menurutnya, lahan yang tersedia masih cukup luas dan lidah buaya bisa tumbuh di mana saja. “Kemudian masih banyak lagi inovasi yang dilaporkan oleh mahasiswa KKN UAD,” katanya.
Kapanewon Nanggulan berharap kerjasama ini bisa dilanjutkan di masa mendatang. “Tentu dengan mengintegrasikan kegiatan yang sudah dilakukan oleh KKN kali ini dengan KKN berikutnya,” harap Senija, sambil menambahkan kegiatan KKN dengan kegiatan pemerintah dan masyarakat bisa sinergi. (Fan)
Discussion about this post