Tantangan Dunia Pendidikan Makin Dinamis dan Digitalisasi Juga Makin Gencar

Rektor UAD Lantik Dekan Baru Masa Jabatan 2022-2026

TANTANGAN dalam dunia pendidikan makin dinamis dan digitalisasi juga makin gencar di semua lini hingga membuat kebijakan-kebijakan baru muncul dan perlu direspon secara cepat dan bijak.

Hal tersebut disampaikan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Dr Muchlas, MT, usai melantik dekan baru masa jabatan 2022-2026 sekaligus serah-terima dekan masa jabatan 2018-2022 di Amphitarium Lantai 9 Kampus Utama Jl Jenderal Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Senin (1/8/2022).

Di depan Ketua BPH (Badan Pengurus Harian) UAD Prof Dr Marsudi Triatmodjo, SH, LLM dan Wakil Ketua PWM DIY HM Isnawan, SE, MPH serta Pimpinan Wilayah Aisyiyah DIY, Rektor UAD berharap agar para dekan baru bisa adaptif terhadap berbagai dinamika yang mendera.

Bagi Muchlas, penetapan dekan baru ini telah melalui proses yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Yaitu, statuta dan nilai-nilai kemuhammadiyahan,” kata Muchlas, yang menekankan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan merupakan nafas penting dalam proses pemilihan pimpinan UAD.

Tugas jangka pendek dekan baru, dikatakan Muchlas, mewujudkan akreditasi A dari BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) yang akan berakhir Oktober 2022.

“UAD dituntut untuk mengajukan akreditasi unggul selambat-lambatnya enam bulan ke depan,” tandas Muchlas, yang menambahkan akreditasi institusi A merupakan kerja rektor bersama para dekan periode sebelumnya.

Sesuai SK Rektor UAD yang dibacakan Nurul Satria Abdi, SH, MH (Kepala Bidang Hukum, Tata Laksana Organisasi dan Etika UAD), 11 dekan baru yang dilantik tersebut adalah Muhammad Sayuti, S.Pd, MPd, MEd, PhD (Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sunardi, ST, MT, PhD (Dekan Fakultas Teknologi Industri), Dr Yudi Ari Adi, SSi, MSi (Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Terapan), Elli Nur Hayati, MPH, PhD (Dekan Fakultas Psikologi).

Selain itu Dr Dini Yuniarti, SE, MSi, CIQnR (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Dr apt Iis Wahyuningsih, MSi (Dekan Fakultas Farmasi) Wajiran, SS, MA, PhD (Dekan Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi), Dr Megawati, SH, MHum (Dekan Fakultas Hukum), Dr Nur Kholis, MAg (Dekan Fakultas Agama Islam), Rosyidah, SE, MKes, PhD (Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat) dan Prof Dr dr Rusdi Lamsudin, M Med Sc, SpS(K) (Dekan Fakultas Kedokteran).

Pada kesempatan itu, Muchlas sampaikan ucapan terimakasih kepada dekan lama yang telah bersama-sama berjuang untuk mendapatkan akreditasi institusi A pada 2017. Selain itu, UAD dinyatakan lolos PEPA (Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi) sesuai informasi yang disampaikan BAN PT satu setengah bulan lalu.

Lolos PEPA, bagi Muchlas, merupakan hasil usaha keras dan sungguh-sungguh dari universitas yang didukung sepenuhnya oleh dekan periode lalu.

UAD yang menjadi salah satu dari 168 PTMA yang memiliki akreditasi unggul diharapkan dapat melakukan transfer of knowledge. “Termasuk kepada dekan baru,” papar Muchlas, sehingga perubahan kepemimpinan di setiap fakultas dapat berlangsung dengan lancar dan membawa kemajuan bersama.

Seperti dikatakan Muchlas, tantangan perguruan tinggi saat ini sangat dinamis. “Dengan munculnya revolusi industri 4.0 digitalisasi di semua lini kehidupan dan perubahan-perubahan regulasi serta kebijakan pendidikan yang datangnya tidak terduga,” kata Muchlas.

Ditambahkan Muchlas, munculnya open sources melalui internet yang mudah diakses oleh masyarakat telah memunculkan konsep baru dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. “Seperti cyber campus, cyber university, online university dan sejenisnya,” jelas Muchlas.

Munculnya kebijakan pemerintah melalui Kampus Merdeka telah membawa perubahan kebijakan-kebijakan. “Dan semua itu harus kita respon secara cepat, tepat dan bijak,” ungkap Muchlas.

Dikatakan Muchlas, tantangan bidang riset dan inovasi serta pengabdian kepada masyarakat mengharuskan sumber daya manusia UAD dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam membantu negara.

“Menciptakan masyarakat Indonesia yang inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi serta menciptakan keunggulan kompetitif bangsa secara global berbasis riset,” papar Muchlas.

Rektor UAD, Dr Muchlas, MT, berharap kepada dekan baru untuk mengarahkan riset-riset yang dilakukan para dosen di lingkungan fakultas masing-masing. “Agar dapat memberikan dampak peningkatan inovasi sumber daya manusia berbasis iptek, yang pada akhirnya dapat meningkatkan martabat bangsa dalam memenangkan persaingan global,” kata Muchlas. (Fan)

Exit mobile version