CIVITAS hospitalia RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping diharapkan untuk kembali ke jati diri RS PKU Muhammadiyah yang semangat melayani dan semangat berbakti kepada masyarakat.
Hal itu disampaikan dr H Agus Taufiqurrahman, SpS, MKes, Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Ketua Badan Pembina Harian (BPH) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping, dalam tabligh akbar dan tasyakur milad ke-99 RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta serta milad ke-13 RS PKU Muhammadiyah Gamping, Senin malam (14/2/2022) melalui Zoom Meeting dan YouTube PKU Jogja Media dan PKU Gamping.
Perlunya semangat perbaikan dalam pelayanan di era kompetisi yang sangat ketat ini. “Khususnya perbaikan dalam teknologi kesehatan dan perbaikan dalam penggunaan IT,” kata Agus Taufiqurrahman.
Bagi Agus, kreasi dan inovasi — terutama dalam pelayanan — perlu dilakukan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping.
Agus berharap kepada segenap hospitalia RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pelayanan. “Semuanya harus berperan,” tandasnya.
Dikatakan Agus, ketika kita bersyukur sungguh Allah SWT akan melipatgandakan anugerah nikmat.
“Dengan prinsip Al-Ma’un sebagai sarana dakwah persyarikatan Muhammadiyah akan membantu masyarakat dan membawa manfaat,” kata Agus.
Kehadiran RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping, kata Agus Taufiqurrahman, harus betul-betul membantu masyarakat. “Dan rumah sakit ini harus naik kelas,” paparnya.
Menyinggung soal Muhammadiyah menggerakkan Islam yang berkemajuan dan dakwah Islam berkemajuan, Agus Taufiqurrahman menguraikan artikel di Suara Muhammadiyah edisi tahun 1912 dan nomor 2/1915.
“Ciri masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah masyarakat berkemajuan,” kata Agus Taufiqurrahman.
Sementara itu, mewakili BPH RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping, H Budi Setiawan, ST, berharap kepada hospitalia RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping untuk tidak lengah dan lalai di tengah lonjakan pandemi Covid-19.
“Semuanya harus bisa menghadapi hal tersebut dengan sebaik-baiknya,” kata Budi Setiawan di depan anggota BPH, direksi, segenap karyawan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping.
Menurut Budi Setiawan, usia 99 tahun cukup panjang bagi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagai sebuah amal usaha Muhammadiyah di bidang kesehatan. Sedangkan usia 13 tahun RS PKU Muhammadiyah Gamping adalah usia remaja yang penuh semangat.
“Untuk itu kita harus mampu mengambil nilai positif dan kebaikannya,” papar Budi Setiawan.
Pada kesempatan itu, Budi Setiawan mengajak hospitalia RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping agar menjadikan momentum milad kali ini untuk perubahan dan berbenah diri dengan penuh dinamika dan semangat.
Direktur SDI dan AIK, Ikhwan Ahada, SAg, MA, sampaikan penghargaan kepada 9 orang karyawan sebagai pelopor hafidz juz ke-30 setelah selama 2,5 bulan dibimbing dalam tahfidz.
Kesembilan karyawan itu adalah Munif, Mujiyo, Sri Martiah, Meilan, Anisa Puspitasari, Ervin Isna Kuncara, Ratna Danan Aji, Gusti Asih, dan Andi Susilo Hadi.
“Semoga bisa menginspirasi dalam layanan terbaik di rumah sakit,” kata Ikhwan Ahada. (Fan)
Discussion about this post