Syahdara Anisa Makruf Ketua Umum PWNA DIY Periode 2022-2026

Dengan Sekretaris Rina Lusiana Ariyanti

FORMATUR Terpilih Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) DIY Periode 2022-2026 terdiri dari Syahdara Anisa Makruf, Fathonah, Wikanti Iffah Juliani, Rina Lusiana Ariyanti, Imastuti Tricahyani, Anisa Khoiriyah, Amalia Ulinnuha, Lisanti Budi Siswanto dan Nur Ika Pujiastuti, akhirnya memilih Syahdara Anisa Makruf sebagai Ketua Umum Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah DIY Periode 2022-2026 dengan Sekretaris Umum Rina Lusiana Ariyanti.

Kali ini jumlah yang memiliki hak memilih ada 156 orang, total suara masuk ada 149. Pemilihan dengan E-voting yang dilaksanakan Sabtu (12/3/2023) dimulai pukul 20.20 WIB dan selesai pukul 21.20 WIB.

“Yogyakarta ini sangat istimewa,” begitu kata Iwan Setiawan, S.Pd.I, M.Si, pada pembukaan Musywil Nasyiatul Aisyiyah DIY yang mengusung tema “Perempuan Berdaya untuk D.I. Yogyakarta Berkemajuan”, Sabtu (12/3/2023) pagi.

Wakil Ketua PWM DIY ini menyebutkan, sebagai tempat lahir dan pusat gerakan dakwah Muhammadiyah, banyak orang yang ingin dikader di Yogyakarta. “Siapapun mereka,” tandas Iwan, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY periode 2014-2018.

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Teater Gd Saraswati, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, Jl Kaliurang km 12,5 Klidon, Kalurahan Sukoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, selain dihadiri kader Nasyiah DIY, juga dihadiri Drs Wiryawan Sudianto, M.Si (Analis Kebijakan Madya Biro Mental Spiritual Setda DIY), Faizah, S.Kom, M.Kom (Ketua Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah), Widiastuti, S.Ag, MM (Ketua PWA DIY), Dr Sarjilah, M.Pd (Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya), Dr. Norma Sari, SH, M.Hum (Wakil Rektor UAD) dan mitra NA DIY.

Menurut Iwan, Yogyakarta ini sesuatu yang istimewa. “Kalau kita lihat, semua kader yang ada di Indonesia tentu banyak yang ingin dikader di Yogyakarta,” kata Iwan.

Ketika berbicara terkait kader, kata Iwan, tidak perlu memikirkan ketua umum organisasi otonom itu haruslah orang Yogyakarta. “Banyak sekali Ketua Nasyiatul Aisyiyah dan Ketua Pemuda Muhammadiyah berasal dari luar Yogyakarta,” terang Iwan, yang menambahkan bisa dibilang Yogyakarta adalah melting pot.

Bicara tentang perempuan berdaya untuk DIY yang berkemajuan, Iwan mengutip Surat An-Nisa ayat 34. Selain itu, menyampaikan pula Pekerjaan Rumah (PR) bagi Nasyiatul Aisyiyah, yang tidak jauh dari persoalan kader. “Mencari kader itu tidak mudah,” tandas Iwan.

PR pertama yang disampaikan Iwan adalah perlunya menghidupkan Cabang dan Ranting. “Banyak struktur yang perlu diberi semangat ” ujarnya.

Lalu, PR kedua adalah berkaitan dengan relasi suami dan istri yang sama-sama aktif di Persyarikatan. “Ini bisa saling mengisi dan menjalin relasi yang baik,” katanya.

Ketua Umum PWNA DIY periode 2016-2022 menyampaikan, kepengurusan kali ini sangat istimewa karena bisa sampai tujuh tahun. “Dengan dua tahun penyempurnaan di masa pandemi Covid-19,” kata Nunung, yang diawal sambutannya menyampaikan 12 bait puisi “Untukmu Nasyiah”.

Tema Musywil kali ini, dikatakan Nunung, dimaksudkan agar kader Nasyiatul Aisyiyah menjadi perempuan berdaya yang visioner. “Dan mampu hadir memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Nunung.

Bagi Nunung, ke depan Nasyiatul Aisyiyah harus terus bergerak membuat gerakan yang bisa sesuai dengan zamannya. “Berjuang untuk kemanfaatan umat,” papar Nunung.

Isu atau sorotan utama yang diangkat dalam Musywil NA DIY ini adalah advokasi perempuan dan anak, kesehatan mental, isu stanting, isu kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga pemberdayaan Cabang dan Ranting.

Musywil NA DIY periode 2022-2026 untuk merumuskan agenda PWNA DIY empat tahun ke depan diikuti 249 orang dari PWNA DIY, utusan PDNA dan PCNA se-DIY, peninjau, serta utusan Cabang yang diambil dari Ranting berdasar jumlah ranting dalam tiap-tiap cabang. (Fan)

Exit mobile version