MENURUTJournal of American Medical Association, hasil uji coba tahap akhir vaksin Sinopharm menunjukkan keefektifan hingga 70 persen. Ini berarti tingkat kemanjuran suntikan berada di kisaran 72,8 hingga 78,1 persen.
Studi ini merupakan kolaborasi dari tim peneliti dari Beijing Institute of Biological Products, The Wuhan Institute of Biological Products, Abu Dhabi Health Services, dan Kementerian Kesehatan Mesir dan Yordania serta beberapa negara lainnya. Bagaimana hasil studi vaksin COVID-19 Sinopharm ini menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat dunia? Baca selengkapnya di sini!
Mengenal Cara Kerja Sinopharm
Walaupun vaksin Sinopharm tingkat efektifnya lebih rendah ketimbang Pfizer dan Moderna, Sinopharm dinilai cukup efektif digunakan untuk vaksinasi COVID-19. Pada awal 2020, Beijing Institute of Biological Products mengembangkan vaksin virus corona yang tidak aktif yang disebut BBIBP-CorV. BBIBP-CorV bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi terhadap virus corona SARS-CoV-2. Antibodi menempel pada protein virus.
Untuk membuat BBIBP-CorV, seperti dikutip halodoc.com Jumat 4 Juni 2021, para peneliti mengambil tiga varian virus corona dari pasien di rumah sakit di China serta memilih salah satu varian yang mampu berkembang biak dengan cepat. Virus-virus corona ini kemudian dinonaktifkan, sehingga tidak bisa lagi bereplikasi tetapi proteinnya tetap utuh.
Teknik pembuatan vaksin Sinopharm ini sedikit banyak mirip dengan metode pembuatan vaksin polio pada 1950-an yang menjadi acuan untuk pembuata vaksin penyakit lain termasuk rabies dan hepatitis A.
Metode pembuatan vaksin Sinopharm akan mendorong respons kekebalan tubuh ketika disuntikkan ke lengan. Setelah divaksinasi dengan Sinopharm, sistem kekebalan dapat merespons infeksi virus corona hidup dan memblokirnya.
Sejauh ini hasil uji klinis menunjukkan vaksin Sinopharm dapat melindungi orang dari COVID-19, tapi belum bisa dipastikan berapa lama perlindungan itu berlangsung. Ada kemungkinan tingkat antibodi dapat turun setelah beberapa bulan.
Namun, sistem kekebalan juga mengandung sel khusus yang disebut sel B memori yang mungkin menyimpan informasi tentang virus corona selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Sinopharm adalah salah satu jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia. Pemerintah Indonesia sudah memesan sebanyak 7,5 juta dosis yang akan masuk dalam program vaksinasi gotong-royong.
Sejauh ini sudah lebih dari 70.000 vaksin Sinopharm yang didistribusikan ke perusahaan-perusahaan. Vaksin Sinopharm diharapkan dapat mempercepat herd immunity untuk 181,5 juta penduduk Indonesia. Vaksinasi dengan menggunakan Sinopharm sudah dimulai sejak 18 Mei 2021 dan pendistribusiannya akan dilakukan secara bertahap. Adapun estimasi harga vaksin Sinopharm adalah Rp. 500.000 per dosis. Harga ini mencakup biaya vaksin dan penyuntikannya.
Pada dasarnya vaksin Sinopharm ini memiliki profil yang kurang lebih sama dengan Sinovac. Sehingga efek sampingnya dipastikan tidak jauh berbeda. (zal/kif)