DUA minggu jelang Hari Raya Idulfitri, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY melaksanakan kegiatan pemantauan sembako di Kabupaten Gunungkidul. Hasil pemantauan yang dipimpin Plt. Kepala Biro Perekonomian Setda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti dan didampingi oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto ini tidak jauh berbeda dari pantauan sebelumnya yaitu Senin (26/04) di Kulon Progo dan Selasa (27/04) di Bantul. Kondisi dan ketersediaan stok kebutuhan bahan pokok relatif aman dan stabil.
Dari sisi harga, stok di Supermarket Pamella Sembilan dan Pasar Playen tidak mengalami kenaikan yang signifikan dan masih cenderung stabil. Hanya dua komoditi, yakni minyak goreng dan cabai rawit yang mengalami peningkatan harga.
Cabai rawit merah alami peningkatan harga sampai dengan Rp15ribu per kilogram, dari harga Rp35ribu menjadi Rp50ribu/kg.
Menanggapi kenaikan harga cabai rawit yang cukup tinggi, Plt. Kepala Biro Perekonomian Ni Made Dwipanti Indrayanti mengajak pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk menggandeng pedagang lokal bergabung dalam program unggulan TPID di seluruh Indonesia yakni kerja sama antardaerah provinsi maupun kabupaten/kota.
“Tujuan kerjasama ini untuk memutus mata rantai perdagangan yang panjang. Dengan memperpendek mata rantai dari tengkulak hingga konsumen tentu akan membuat harga lebih rendah dan permintaan stok pasar diharapkan turut meningkat,” tandas Ni Made.
Ia berharap adanya larangan mudik yang berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat tidak mengganggu ketersediaan stok bahan pokok. Bahan pokok tetap stabil dan daya beli masyarakat akan tetap tercukupi serta berjalan dengan baik.
Sementara itu, dikutip laman resmi pemprov DIY, hasil pemantauan lokasi yang berbeda PT. Sido Rahayu didapatkan harga telur yang mengalami sedikit penurunan. Sedangkan ayam potong mengalami peningkatan harga yang semula berkisar Rp19ribu menjadi Rp23ribu/kg.
Pemantauan akan terus dilakukan jika terjadi kelangkaan stok bahan pokok menjelang Hari Raya dan apabila terjadi perubahan harga secara signifikan. “Kami akan terus memantau dan berkoordinasi untuk menemukan solusi maupun jalan keluar dari permasalahan terkait stok maupun harga,” jelas Heru. (nf/nal)
Discussion about this post