GUBERNUR DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menghadiri ground breaking atau peletakan batu pertama Grha Padmanaba, di lapangan Widoro Kandang sisi timur, Komplek SMA N 3, Yogyakarta, Sabtu (19/09) sore.
Turut hadir mendampingi Ngarsa Dalem, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dan istri, Gatot Saptadi, dan Ketua Keluarga Besar Alumni Padmanaba Hendri Saparini
Pada sambutannya Sri Sultan mengatakan, adanya gedung ini nantinya diharapkan bisa menjadi wadah pengembangan diri dan berkegiatan bagi para peserta didik.
Namun tentunya, seperti dikutip laman jogjaprov.go.id kegiatan yang dilaksanakan haruslah disesuaikan dengan metode pendidikan di Indonesia.
“Metode pendidikan yang cocok dengan budaya Indonesia adalah tidak ada paksaan. Menempatkan peserta didik harus sebagai objek, mengembangkan sesuai dengan minat. Berilah mereka ruang untuk berekspresi kreatif namun bertanggungjawab,” ujar Sultan.
Sri Sultan menambahkan, didiklah dengan merdeka belajar, seperti halnya ajaran yang dikemukakan Ki Hadjar Dewantara yakni metode momong. Belajarlah untuk memerdekakan anak didik dengan memerdekakan hati, pikiran, dan tenaga.
Mendidik adalah memerdekakan subjek didik, jaga jangan sampai terenggut eksistensi diri secara moral dan sosial, tentunya dengan konsekuensi pengakuan hak kemerdekaan.
Menurut Sultan, hal tersebut diperlukan untuk menyongsong era Pendidikan 4.0, dimana Pendidikan dituntut melahirkan manusia pembelajar, longlife learning.
Pola pendidikan jadul dan kurang relevan harus segera ditinggalkan, karena saat ini peserta didik telah langsung merasakan dampak dari revolusi industri.
“Pendidik harus dapat berperan sebagai guru pembelajar yang inovatif terhadap perubahan zaman. Pendidik harus bisa membawa subjek didik ke era 4.0. Era ini bukan berkaitan dengan seberapa besar negara, melainkan seberapa kreatif penduduknya untuk bergerak sesuai dengan perkembangan zaman agar tak tertinggal,” jelas Sri Sultan.
Pada agenda yang sama, Hendri Saparini menjelaskan bahwa realisasi pembangunan gedung ini merupakan wujud solidaritas alumni.
“Seluruh dana pembangunannya berasal dari keluarga besar alumni. Ini merupakan sebuah timbal-balik atas apa yang telah padmanaba berikan kepada kami sewaktu masih menuntut ilmu di sini saat dahulu. Bhakti Vidya Ksatria Tama, Tan Lalana Labet Tunggal Bangsa, Jaya, Jaya, Jaya!,” tukasnya. (sal/seno)