SEKJEN Kebangkitan Nusantara atau PKN Sri Mulyono mengatakan, ide Pemilu yang akan dimundurkan dua tahun adalah ide liar sekaligus kekanak- kanakan.
“Liar karena jauh dari norma konstitusi. Bahkan cenderung melanggar atau melecehkan konstitusi. Kekanak-kanakan karena seperti anak-anak yang tidak paham aturan main,” ucap Sri Mulyono, Jumat 4 Februari 2022.
Menurut Mulyono, mereka pikir konstitusi dan negara ini bahan mainan milik mereka yang bisa diperlakukan semaunya.
“Mereka hanya ingin memenuhi nafsu berkuasa dengan melanggar konstitusi,” tegasnya.
Diungkapkan Mulyono, mungkin selama ini mereka terbiasa melanggar aturan sehingga muncul ide-ide liar dengan menunda Pemilu.
“Yang jelas-jelas tidak ada dasar hukumnya,” ungkap Mulyono.
Lebih lanjut dikatakannya, ide Pemilu mundur merupakan pelanggaran demokrasi. Dimana masyarakat memiliki hak yang dijamin konstitusi untuk menentukan kepemimpinan dan keterwakilan bangsa dan negara setiap lima tahun.
“Negara Indonesia punya konstitusi jelas. Jangan dikaburkan dengan kepentingan politik yang tidak bertanggungjawab,” ungkap dia.
Bagi Mulyono, ide Pemilu diundur hanya untuk kepentingan segelintir orang uang ingin melanggengkan kekuasaan.
“Kepentingan politik segelintir orang yang tida bertanggungjawab dan hanya melanggengkan kekuasaannya saja,” demikian pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah ini mengungkapkan. (jal/his)