PRODUK kosmetik tematik dan SPA Indonesia sangat berpeluang untuk dipasarkan di kawasan wisata Sharm Sheikh yang ada di Sinai Selatan Mesir.
“Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Bali, Lombok dan kota kota wisata Indonesia lainnya yang banyak bergerak di bidang produk kosmetik tematik khususnya untuk spa yang berkualitas sangat berpotensi untuk di ekspor ke Mesir khusus nya ke kawasan wisata Sharm Sheikh,” ungkap Duta Besar (Dubes) RI untuk Cairo Mesir Helmy Fauzy pada saat memberikan arahan kepada para pekerja terapis dan SPA Indonesia yang berasal dari Bali, Banyuwangi dan Kupang di Soho Square, Sharm Sheikh pada Minggu, 23 Agustus 2020 atau Senin 24 Agustus 2020 Waktu Indonesia.
Komang, salah seorang terapis Bali yang sudah 12 tahun bekerja di Sharm Sheikh mengakui banyaknya konsumen yang menanyakan produk produk SPA buatan Indonesia.
“Wisatawan dari Rusia, Ukrania dan Belarusia sering kali menanyakan produk SPA yang digunakan pada saat terapi dan selama ini produk yang digunakan kebanyakan dari Itali,” tutur Komang yang hingga saat ini meskipPandemi Covid-19 tetap bertahan di Sharm.
Dubes Helmy menambahkan, perlunya para terapis Indonesia di Sharm Sheikh memperkenalkan produk SPA Indonesia ke pihak manajemen hotel diantaranya produk coconut virgin oil (CVO), essential oil, minyak aromaterapi, body spa dan produk spa lainnya.
Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi Purwanto Moefthi optimis produk SPA Indonesia berpeluang besar untuk pasar Mesir khususnya di kawasan kawasan wisata Mesir tentunya dengan tetap memperhatikan prosedur ekspor produk kosmetika ke Mesir.
“Untuk ekspor produk ke Mesir, perlu melakukan registrasi perusahaan dan produk termasuk kelengkapan dokumen BPOM/Certificate of health, registrasi ini sebagai ijin edar di negara setempat,” kata Atdag Irman.
Menutup pertemuan KBRI Cairo dengan para terapis muda Indonesia, Dubes Helmy mengharapkan, para terapis dapat bekerja secara profesional, mempromosikan produk produk Indonesia dan tetap memerhatikan masa berlaku ijin tinggal selama di Mesir.
Dubes Helmy juga menekankan, para pekerja Indonesia di luar negeri khususnya pekerja spa di Sharm Sheikh ini membawa pemasukan devisa yang cukup penting bagi Negara kita melalui remittance.
“Disadari atau tidak, melalui remittance ini memberikan sumbangsih yang cukup berharga bagi peningkatan pemasukan devisa bagi Indonesia,” ulas Dubes Helmy.
Dubes Helmy juga mengharapkan cepat terealisasinya program sister city antara kota Sharm Sheikh dan Bali. Sehingga dengan kegiatan tersebut dapat menjadi upaya bersama dalam percepatan dan memperkenalkan budaya, wisata dan produk Indonesia ke wisatawan mancanegara dan domestik yang sedang berlibur ke 588 hotel di Sharm Sheikh yang 25 persennya adalah bintang lima.
Dalam pertemuan tersebut hadir para terapis yang bekerja di Hotel Four Seasons, Grand Rotana Dan San Satori dan Sekretaris kedua Ekonomi, BPKRT Keuangan, Ka.Unit Komunikasi serta staf KBRI Cairo. (zil/yul)
Discussion about this post