ANAK-ANAK Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Masjid Anugerah Illahi RW 25 Pringgokusuman, Kemantren Gedongtengen, Kota Yogyakarta mengikuti sosialisasi kesehatan reproduksi.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 22 Juli 2024 lalu merupakan bagian dari program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 92 Unit I B.3 yang diinisiasi Irenna Aleyda, mahasiswi Fakultas Psikologi UAD berkolaborasi dengan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Suci Musvita Ayu, SKM, MPH.
Sebanyak 15 anak mengikuti sosialisasi dengan penuh antusias. Juga mendengarkan dan berpartisipasi dalam setiap sesi yang disajikan.
Kali ini tema yang diangkat adalah pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta mengenalkan anak-anak bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh, apalagi oleh sembarang orang.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan mengenalkan bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh,” kata Irenna Aleyda, mahasiswi Fakultas Psikologi UAD, Kamis (8/8/2024).
Menurut Irenna, kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anak-anak mengenai kesehatan reproduksi.
“Harapannya adalah agar anak-anak dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan mengetahui bagian tubuh mereka yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh sembarang orang,” ujar Irenna.
Dalam pelaksanaannya, Suci Musvita Ayu, SKM, MPH, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, sebagai narasumber utama dan berperan aktif dalam memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh anak-anak.
Pada kesempatan itu, Suci juga menayangkan video animasi yang berisi lagu edukasi. Lagu ini kemudian dinyanyikan bersama-sama yang membuat suasana semakin menyenangkan dan interaktif.
Anak-anak tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mempraktikkan lagu tersebut sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih mudah diingat.
Selama kegiatan berlangsung terlihat anak-anak sangat antusias dan berpartisipasi aktif dalam setiap sesi. Mereka bertanya, menjawab pertanyaan dan mengikuti setiap instruksi dengan baik.
“Keaktifan dan partisipasi anak-anak dalam kegiatan ini menunjukkan tingginya minat dan kepedulian mereka terhadap materi yang disampaikan dan termotivasi untuk belajar lebih banyak mengenai kesehatan reproduksi,” papar Suci.
Output dari kegiatan ini sangat positif. Anak-anak menjadi lebih mengetahui dan memahami cara menjaga kesehatan reproduksi. Mereka juga belajar mengenali bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh sembarang orang.
Edukasi semacam ini sangat penting untuk memberikan pemahaman dasar kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan dan keamanan diri mereka.
Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang, di mana anak-anak yang telah mendapatkan edukasi ini dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta berbagi pengetahuan yang mereka peroleh kepada teman sebaya. (Fan)
Discussion about this post