SEBAGAI salah satu solusi tentang pencegahan PMK perlu dilakukan melalui cairan eco enzym. Meski sejak 1990 Indonesia sudah dinyatakan bebas PMK, tapi di DIY masih ada wabah yang dapat memengaruhi ketahanan pangan.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Bantul terbanyak berada di Kapanewon Pleret. Dikarenakan di wilayah ini ada peternak lokal dan rumah potong hewan. Tepatnya di wilayah Segoroyoso.
Berkaitan dengan hal tersebut sebanyak 22 orang Ketua Kelompok Kandang Ternak di Kapanewon Pundong dan Kapanewon Kretek ikuti sosialisasi dan pembuatan eco enzym di Pendopo Kapanewon Pundong, Kamis (25/8/2022), dihadiri Staf Ahli Bupati Bantul Drs Dwi Daryanto, MSi, drh Sri Rahayu (Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Bantul), Wirmon Samawi (Ketua PMI Kabupaten Bantul) dan Relawan Eco Enzym Bantul.
Sebelum dimulai praktik pembuatan eco enzym oleh Drs Dwi Daryanto diserahkan bantuan peralatan, cairan eco enzym dan bantuan pupuk kepada peserta.
Kegiatan yang dimulai 23 Agustus 2022 dan berakhir 15 September 2022 itu diapresiasi Panewu Pundong, Drs Bangun Rahino, MM, yang berharap melalui sosialisasi dan pembuatan eco enzym bisa memberikan bekal pengetahuan bagi para peternak tentang PMK dan kebersihan kandang.
“Dengan demikian akan mengurangi kematian ternak dan bisa mendatangkan keuntungan,” ungkap Bangun Rahino.
Seperti disebutkan drh Sri Rahayu selaku petugas Keswan Pundong, adanya eco enzym ini akan menyadarkan para peternak yang terkadang masih terkungkung dengan pengertiannya sendiri. “PMK yang menyerang hewan berkuku belah tidak bisa menular pada manusia,” imbuh Sri Rahayu.
Ketua Relawan Eco Enzym Bantul, Yulwan, mengatakan, tujuan sosialisasi itu agar para peternak bisa membuat dan mengetahui tentang eco enzym serta penggunaannya.
“Dan yang lebih luas lagi bisa mengatasi tentang sampah dan pemanasan global karena bahan yang digunakan untuk buat eco enzym adalah sisa bahan sayuran dan buah-buahan,” kata Yulwan.
Mewakili PMI Kabupaten Bantul, Seto Handoko menyampaikan terkait penanggulangan ketahanan pangan yang masuk dalam penanggulangan kebencanaan yang merupakan tugas PMI. (zai/fan)