Shelter Covid-19 UAD, Wujud Pengabdian Terhadap Masyarakat

SETELAH Tim Satgas Covid-19 UAD Yogyakarta bekerjasama dengan RS PKU Muhammadiyah Bantul melakukan persiapan operasional shelter Covid-19 dengan melakukan pelatihan penggunakan alat pelindung diri (APD) bagi petugas shelter, dibukalah shelter Covid-19 di Gedung Persada Timur Kampus Utama UAD Jl Ahmad Yani, Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Kamis (4/2/2021).

Sebelum meresmikan shelter Covid-19 UAD, Dr Muchlas, MT, Rektor UAD Yogyakarta, mengatakan, sebelumnya UAD telah membuat Pistol Covid-19 dan handsaniter serta membentuk Satgas Peduli Covid-19 yang saat ini sudah dihentikan dan dibuat shelter Covid-19.

Shelter Covid-19 UAD yang telah mendapat visitasi dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), menempati bangunan 5 lantai. Satu lantai digunakan untuk office, ruang olahraga bagi warga shelter dan 1 kamar VIP. Lantai 2-5 terdiri dari 48 kamar untuk isolasi dan ruang tindakan sebelum dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Bantul

“Pembukaan shelter ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan kepedulian UAD Yogyakarta sebagai institusi pendidikan sekaligus sebagai wujud pengabdian institusi terhadap masyarakat,” kata Dr Muchlas, MT.

Dikatakan Muchlas, sejak Maret 2020 UAD Yogyakarta telah membentuk Tim Satgas Covid-19 yang berperan aktif dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 di lingkungan UAD Yogyakarta.

Adanya beberapa civitas yang positif, tapi tidak memiliki tempat yang layak atau tidak mendapatkan izin untuk isolasi mandiri di rumah atau kos, kehadiran shelter ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan tersebut.

Shelter UAD Yogyakarta digunakan untuk isolasi selama 10 hari bagi warga yang positif tanpa gejala atau dengan gejala ringan. Dan sebelum masuk harus melakukan skrining mandiri: pengukuran suhu, tensi dan saturasi. Untuk biaya per hari mencapai Rp 200-250 ribu.

Pembukaan shelter ini salah satu peran aktif UAD Yogyakarta dalam melakukan isolasi kepada masyarakat yang terpapar Covid-19 agar tidak menularkan lebih lanjut di lingkungan masyarakat.

Bagi Junaidi, pandemi Covid-19 tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan sektor kesehatan. “Tapi setiap individu dan institusi dapat mengambil peran aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19,” papar Junaidi.

Ketua Satgas Covid-19 UAD, dr Barkah Djaka Purwanto, Sp.PD-KGH, FINASIN, mengatakan, kampus sudah menyiapkan protokol kesehatan. “Sehingga aktivitas di kampus yang penting dan prioritas tetap bisa dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata Barkah Djaka Purwanto, Kepala Prodi Kedokteran UAD.

Ke depan, kata Barkah, petugas shelter akan aman dan terlindungi dalam melayani pasien. “Memastikan shelter aman untuk lingkungan kampus dan bisa menolong dengan tetap bisa menjaga keselamatan bersama,” papar Barkah.

Pada kesempatan itu Rektor UAD Dr Muchlas, MT didampingi Ir H Azman Latif (Sekretaris BPH UAD Yogyakarta), dr M Junaidy Heriyanto, Sp.B, FINACS (Direktur Shelter Covid-19 UAD), Direktur RS PKU Muhammadiyah Bantul, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dan MCCC PP Muhammadiyah melihat sarana dan prasarana shelter Covid-19 UAD Yogyakarta. (fan)

Exit mobile version