BUPATI Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan pendidikan di sekolah harus dapat menangkal dan menekan benih-benih ekstremisme, karena tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila yang disepakati pendiri bangsa sebagai dasar negara.
Hal tersebut disampaikannya saat meresmikan Gedung SMP Islam Terpadu Baitussalam Cangkringan, yang terletak di Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Sleman. SMP IT tersebut merupakan cabang dari SDIT Baitussalam yang terletak di Kapanewon Prambanan.
“Pendidikan di sekolah haruslah dapat menangkal paham – paham radikal yang dapat memecah persatuan,” kata Kustini.
Sehingga, Kustini berharap dengan kehadiran SMP IT Baitussalam Cangkringan tersebut bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sleman dan pada akhirnya menghadirkan SDM yang unggul di Yogyakarta, bahkan di Indonesia.
Di akhir sambutan, Kustini berpesan agar seluruh warga SMP IT Baitussalam dapat merawat dan menjaga bangunan tersebut.
Sementara itu Ketua Yayasan Pondok Pesantren Baitussalam KH. Abdul Hakim mengatakan pihaknya menjamin akan menerapkan pola pendidikan agama yang kuat sehingga mampu berakhlak dan berbudaya yang baik dan menjaga NKRI.
“Seuai dengan visi kami melahirkan generasi yang ahli Al-quran, berakhlak mulia, dan menjaga NKRI,” katanya.
Pembangunan SMP IT ini merupakan harapan untuk mendirikan sekolah islam terpadu yang berjenjang. “Alhmdullah di Prambanan sudah TK IT Baitussalam, SMP IT, dan SMA IT, dan kami berharap bisa mendirikan Universitas Baitussalam,” tambahnya.
SMP IT Cangkringan ini merupakan cabang dari SD IT Baitussalam Prambanan yang saat ini sudah memiliki jenjang Pendidikan PAUD IT, SD IT dan SMP IT yang baru saja diresmikan. Gedung SMP IT Baitussalam Cangkringan yang terdiri dari 2 lantai dengan total biaya pembangunan 844 juta rupiah. (mdc/zis)